REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pasca Liverpool dibekuk Southampton, 0-1, Selasa (5/1) dini hari WIB, pelatih The Reds, Jurgen Klopp, sempat menyinggung soal banyaknya hadiah tendangan penalti yang diterima Manchester United ketimbang Liverpool. Menurut pelatih asal Jerman itu, United mendapatkan lebih banyak tendangan penalti dalam dua tahun terakhir, ketimbang Liverpool dalam lima setengah tahun terakhir atau sejak dirinya resmi menukangi The Reds.
Pernyataan Klopp ini dinilai sebagai bentuk kekecewaan atas keputusan wasit di laga kontra Southampton. Eks pelatih Borussia Dortmund itu merasa timnya berhak mendapatkan hadiah tendangan penalti pada babak kedua, tepatnya saat Sadio Mane dilanggar oleh Kyle Walker-Peters di dalam kotak penalti.
''Saya dengar, United mendapatkan tendangan penalti lebih banyak dalam dua tahun terakhir, ketimbang selama saya menukangi Liverpool selama lima tahun terakhir. Saya tidak tahu, apakah ini menjadi kesalahan saya, atau bagaimana ini bisa terjadi,'' tutur Klopp seusai laga kontra The Saints seperti dilansir BBC International, Selasa (5/1).
Namun, berdasarkan catatan statistik, klaim Klopp ini ternyata tidak tepat. Seperti dilansir Daily Mail, sejak resmi ditukangi Klopp pada Oktober 2015, Liverpool mendapatkan hadiah tendangan penalti sebanyak 30 kali dari 199 laga di pentas Liga Primer Inggris. Sementara United, sejak Ole Gunnar Solskjaer menjabat sebagai caretaker pada November 2018, mendapatkan hadiah tendangan penalti sebanyak 27 kali dari 75 laga.
Jadi, secara teknis, Liverpool justru memiliki catatan hadiah tendangan penalti lebih banyak dibandingkan Setan Merah. ''Kendati begitu, di bawah kendali Klopp, Liverpool rata-rata mendapatkan satu tendangan penalti per tujuh laga. Sedangkan United, saat ditangani Solskjaer, menerima hadiah satu tendangan penalti tiap tiga pertandingan,'' tulis laporan Daily Mail, Selasa (5/1).
Selain itu, sebagian besar penalti yang diperoleh United ini didapat saat teknologi Video Assistant Referee (VAR) diterapkan di Liga Primer Inggris. Alhasil, wasit tentu melakukan pengamatan yang lebih cermat terkait insiden-insiden yang bisa berujung pada hadiah tendangan penalti buat sebuah tim.
''Teknologi yang mulai diperkenalkan di Liga Primer Inggris pada musim 2019/2020 itu dinilai menjadi penyebab meningkatnya angka jumlah hadiah tendangan penalti yang diberikan kepada sebuah tim,'' lanjut laporan Daily Mail.
Uniknya, sejak Klopp resmi menukangi Liverpool, tim asal Merseyside itu menjadi tim yang paling jarang mendapatkan hadiah tendangan penalti dari wasit. Selama periode tersebut, The Reds mendapatkan 30 hadiah tendangan penalti. Angka ini jauh lebih rendah dari Manchester United, yang mendapatkan 41 tendangan penalti. Bahkan, catatan hadiah tendangan penalti ini lebih rendah dari Crystal Palace (36 tendangan penalti), Manchester City (43), dan Leicester City (45).