Selasa 05 Jan 2021 22:48 WIB

Iran Minta Interpol Tangkap Trump Terkait Kematian Soleimani

Iran juga meminta penangkapan terhadap 47 pejabat AS lain

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Komandan Pasukan Elit Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani
Foto: VOA
Komandan Pasukan Elit Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicara peradilan Iran, Gholamhossein Esmaili mengumumkan bahwa Iran telah meminta organisasi polisi internasional atau Interpol untuk menangkap sederet pejabat Amerika Serikat (AS) yang berperan dalam pembunuhan jenderal tinggi Qassem Soleimani tahun lalu, Selasa (5/1) waktu setempat. Daftar pejabat tersebut termasuk Presiden AS Donald Trump dan 47 pejabat lainnya yang mendapat permintaan "red notice".

"Republik Islam Iran sangat serius menindaklanjuti mengejar dan menghukum mereka yang memerintahkan dan mengeksekusi kejahatan ini," kata Esmaili dikutip laman Aljazirah, Selasa (5/1).

Baca Juga

Soleimani, jenderal tertinggi Iran yang memimpin operasi luar negeri Korps Pengawal Revolusi Islam, dibunuh pada 3 Januari 2020. Pembunuhannya dilakukan dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad yang diperintahkan oleh Trump.

Pembunuhan itu dianggap melanggar hukum internasional oleh Agnes Callamard, Pelapor Khusus PBB tentang eksekusi di luar hukum, singkat atau sewenang-wenang. Daftar red notice itu adalah permintaan kedua Iran untuk surat perintah penangkapan internasional untuk Trump dan puluhan pejabat AS di Pentagon dan Komando Pusat AS, di antara organisasi lainnya.

Pada Juni 2020, jaksa penuntut Teheran Ali Alqasimehr mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Trump dan puluhan pejabat AS yang mengatakan mereka menghadapi tuduhan pembunuhan dan terorisme. Namun, Interpol yang berbasis di Prancis menolak permintaan Iran. Pihak Interpol mengatakan konstitusinya melarang melakukan intervensi atau aktivitas apa pun yang bersifat politik, militer, agama, atau ras.

Pembicaraan baru tentang penuntutan Trump dan pejabat AS lainnya muncul sebagai bagian dari janji Iran untuk membalas dendam atas kematian Soleimani. Itu juga datang tak lama sebelum Trump harus lengser dari Gedung Putih digantikan oleh Joe Biden.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement