Rabu 06 Jan 2021 07:06 WIB
...

Rionny Mainaky Beberkan Beda Pemain Jepang dan Indonesia

Salah satu karakter Jepang yang kini mendominasi bulu tangkis adalah kedisiplinan.

Pebulu tangkis putra Jepang Kento Momota.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pebulu tangkis putra Jepang Kento Momota.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Rionny Mainaky membeberkan perbedaan antara pebulu tangkis Jepang dan Indonesia, baik saat berlatih maupun bertanding. Menurut Rionny, yang punya pengalaman kepelatihan selama 23 tahun di Negeri Sakura, salah satu karakter para pemain Jepang adalah kedisiplinan.

Tak heran jika pemain asal Jepang bisa menjadi lawan yang sulit, bahkan cukup dominan dan ditakuti di berbagai kejuaraan tepok bulu.

“Memang mereka lebih disiplin. Lalu semangat pantang menyerah karena mereka sudah terbiasa dilatih sejak kecil dari sekolah,” ujar Rionny dalam siaran pers yang diterima pewarta, Selasa (5/1).

Selain faktor kedisiplinan, kata Rionny, tim Jepang juga tidak mudah panik saat bertanding. Berbeda dengan Jepang, pemain-pemain Indonesia, lanjut dia, kerap terburu-buru dan masih perlu dilatih mental dan kesabarannya.

Berkat kedisiplinan dan kerja keras, Jepang telah menunjukkan kekuatannya dalam ajang bulu tangkis dunia, bahkan menyamai posisi China yang menjadi tim yang ditakuti. Dari lima sektor, terdapat setidaknya satu wakil Jepang yang menempati ranking lima besar dunia.

Ada Kento Momota yang duduk di posisi pertama sektor tunggal putra. Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara yang masing-masing menempati peringkat ketiga dan keempat tunggal putri, serta pasangan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara yang kerap menjegal langkah wakil ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu di berbagai turnamen.

Piala Thomas 2014 bisa dibilang menjadi salah satu titik balik tim Jepang. Sebab untuk pertama kalinya Jepang berhasil merebut trofi lambang supremasi kejuaraan bulu tangkis beregu paling bergengsi itu dari tangan China, yang menang dalam lima edisi beruntun sebelumnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement