Rabu 06 Jan 2021 07:20 WIB

Sejarah Hari Ini: George W Bush Jadi Presiden ke-43 AS

Pada 6 Januari 2000 Kongres AS mengesahkan George W. Bush sebagai pemenang pilpres

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pada 6 Januari 2000 Kongres AS mengesahkan George W. Bush sebagai pemenang pilpres. Ilustrasi.
Foto: AP
Pada 6 Januari 2000 Kongres AS mengesahkan George W. Bush sebagai pemenang pilpres. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pada 6 Januari 2000, Kongres Amerika Serikat (AS) mengesahkan George W. Bush sebagai pemenang pemilihan presiden AS. Bush akhirnya dinyatakan menang setelah lebih dari lima pekan karena adanya sengketa pemungutan suara di negara bagian Florida.

Seperti dilansir laman History, Wakil Presiden AS Al Gore kala itu menjadi kandidat presiden ketiga yang memenangkan suara populer di seluruh AS. Namun, Gore kalah dalam pemilihan setelah Mahakamah Agung memutuskan dengan suara lima berbanding empat untuk menghentikan penghitungan ulang manual di Florida.

Baca Juga

Keputusan yang berlaku memberi Florida 25 suara elektoral kepada Bush sehingga memeroleh 271 suara, sementara Gore 266. Dibutuhkan 270 suara elektoral untuk memenangkan pilpres.

George W Bush kemudian mengambil sumpah jabatan pada 20 Januari 2001. Dia menjadi Presiden ke-43 AS.

Empat tahun kemudian, Bush terpilih kembali dengan mengalahkan Senator Demokrat John Kerry. Dengan keputusan tersebut, Bush menjadi presiden pertama sejak Benjamin Harrison, pada tahun 1888, yang kehilangan suara populer tetapi memenangkan pemilihan umum dengan suara elektoral. Tidak mengherankan jika Demokrat tidak senang dengan hasilnya, sementara Partai Republik senang dan lega.

"Saya pikir para independen umumnya lega karena pertengkaran partisan telah berakhir," kata profesor pemerintahan di Claremont McKenna College, Andrew E. Busch. "Secara keseluruhan, sekitar 80 persen responden jajak pendapat mengatakan kepada survey Gallup bahwa mereka menerima hasil sebagai sah," ujarnya menambahkan.

Menurut Busch, sengketa pemilu 2000 juga berkontribusi pada polarisasi yang berkembang dalam politik Amerika. "Demokrat melihat Bush sebagai presiden yang menyelinap dengan rahmat baik dari Mahkamah Agung dan Partai Republik melihat Gore dan Demokrat sebagai orang yang akan mengubah aturan di tengah permainan hanya untuk mempertahankan kekuasaan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement