REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Hyundai Motor Co, perusahaan mobil terbesar di Korea Selatan, akan membangun pabrik sistem sel bahan bakar hidrogen luar negeri pertamanya di China. Tujuan pembangunan ini untuk memasuki pasar hidrogen lokal berdasarkan sumber di kalangan industri.
Hyundai Motor bertujuan untuk membangun pabrik sistem sel bahan bakar hidrogen di Guangzhou dalam tahun ini karena baru-baru ini memperoleh persetujuan pemerintah untuk rencana investasi. Hal itu disampaikan seseorang yang mengetahui masalah tersebut namun enggan disebutkan identitasnya.
"Hyundai Motor sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan China untuk membentuk perusahaan patungan untuk pembangunan pabrik tersebut. Hyundai diperkirakan akan mengumumkan pabrik tersebut paling cepat bulan ini," kata sumber anonim itu dilansir dari kantor berita Bernama pada Selasa (5/1).
Namun hingga saat ini Hyundai belum mengkonfirmasi rencana investasi tersebut. Sehingga kabar ini sulit dipastikan kebenarannya sampai ada pengumuman resmi.
Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan meninjau dampak ekspor sistem sel bahan bakar hidrogen karena teknologi hidrogen dianggap sebagai salah satu teknologi inti negara. Kementerian itu menyetujui rencana tersebut lantaran membangun pabrik sistem sel bahan bakar hidrogen akan membuka jalan bagi pemasok suku cadang mobil Korea.
Selain itu, pemerintah Korsel berharap keputusan Hyundai bisa meningkatkan ekspor mereka ke pasar mobil terbesar dunia. Hyundai baru-baru ini meluncurkan merek yang didedikasikan bagi sistem sel bahan bakarnya yang disebut HTWO, yang merupakan singkatan dari molekul hidrogen H2. Hyundai menargetkan penjualan 700 ribu sel bahan bakar hidrogen di pasar global pada tahun 2030.