REPUBLIKA.CO.ID, BELGRADE--Angkatan Bersenjata Serbia disebut sebagai lambang toleransi antaragama di Balkan Barat. Seluruh tentara baik Kristen maupun Muslim dapat menjalankan agama mereka dengan baik, dengan tersedianya sebuah masjid dan gereja, dibangun tujuh tahun lalu, di barak Rifat Burdzovic di Novi Pazar yang memungkinkan para tentara untuk menjalankan ibadah dengan nyaman.
Tentara Muslim Elvir Smailagic mengatakan kepada Anadolu Agency, perbedaan antara tentara yang bekerja di barak adalah contoh keragaman dan kekayaan yang besar. "Dengan membangun tempat-tempat ibadah ini, Serbia telah menunjukkan bahwa mereka tidak membeda-bedakan warganya," kata Smailagic yang dikutip Republika, Rabu (6/1).
Pendeta Vladan Vukovic yang bertugas di barak tersebut mengatakan, tempat perlindungan bagi dua agama berbeda di bawah satu atap menunjukkan orang-orang setara di hadapan Tuhan. "Ini tempat perlindungan spiritual bagi semua anggota militer. Hari ini, orang-orang berjuang dengan banyak kesulitan dan tekanan. Ini seperti perlindungan spiritual bagi semua anggota tentara Serbia. Tentara dapat menemukan kedamaian yang hilang saat menghadapi kesulitan dunia," kata Vukovic.
Serbia adalah negara bagian bekas Yugoslavia terbesar dengan populasi tujuh juta jiwa dengan sebagian besar penganut Kristen Ortodoks, diikuti Katolik, dan Islam sebagai tiga kelompok agama teratas. Sedangkan, Novi Pazar adalah contoh wilayah yang menjunjung kerukunan antaragama dengan populasi 82 persen Muslim.