Rabu 06 Jan 2021 11:16 WIB

65 Wisatawan Kunjungi Jabar Positif Covid-19

Dari 65 wisawatan tersebut, 27 orang berasal dari Kabupaten Bogor.

Petugas gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor meminta surat hasil rapid test antigen kepada wisatawan yang hendak berangkat menuju Jalan Raya Puncak, Kamis (31/12).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Petugas gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor meminta surat hasil rapid test antigen kepada wisatawan yang hendak berangkat menuju Jalan Raya Puncak, Kamis (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan ada 65 wisatawan diduga positif Covid-19 setelah dilakukan rapid test antigen kepada mereka saat hendak berlibur ke Provinsi Jawa Barat untuk menghabiskan libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"Jadi dalam proses liburan dari awal tanggal 20 Desember sampai Tanggal 2 Januari kemarin, kurang lebih 3.700 wisatawan kami ambil sampelnya menggunakan rapid test antigen dan yang bereaksi positif ada 65 orang," kata Kang Emil.

Adanya 65 wisatawan yang hasil rapidtest-nya reaktif, kata Kang Emil, membuktikan bahwa memang selalu ada dampak dari pergerakan pariwisata saat libur panjang terhadap pandemi Covid-19. Dari 65 wisatawan itu, diketahui bahwa 27 orang berasal dari Kabupaten Bogor.

Kang Emil yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat menuturkan peningkatan pergerakan orang saat libur panjang ini memang masih berdampak, tapi tidak setinggi libur-libur panjang sebelumnya.

Sementara itu, Kang Emil juga mengapresiasi masyarakat yang dinilai patuh terhadap imbauan untuk tidak berkerumundan taat protokol kesehatan saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"Dan ini yang harus disampaikan oleh teman-teman media massa bahwa saya menghaturkan terima kasih kepada seluruh warga Jawa Barat yang taat pada arahan pemerintah, Polda dan Kodam yang tidak melaksanakan kegiatan tahun baru dengan keramaian, kerumunan pergerakan yang tidak perlu," kata dia.

Oleh karena itu, katanya, ketaatan adalah kunci dari cepatnya menyelesaikan pandemi ini bersama-sama. Lebih lanjut ia mengatakan kebijakan bekerja di rumah tetap pemerintah rekomendasikan dalam 14 hari ke depan sampai nanti pertengahan Januari 2021 hingga pada akhirnya pada pekan ketiga Januari vaksin pertama bisa disuntikkan di seluruh Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement