REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun sudah berganti, masih jomblo dan sulit mendapat pasangan hidup? Menjemput kekasih impian memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski sudah beberapa kali mencoba namun tidak satupun yang berkenan di hati.
Dimasa pandemi covid-19 ini, untuk urusan yang satu inipun bisa menjadi kendala, terutama dengan penerapan physical distancing atau pembatasan jarak fisik. Namun, tidak perlu khawatir bagi yang serius mencari jodoh. Pasalnya sejak tahun 2007 telah hadir Komunitas Ta'aruf Membangun Umat (KTMU).
Komunitas ini dipercaya menjadi salah satu jalan ikhtiar sekaligus wasilah bagi yang ingin mendapatkan jodoh. Seperti yang dialami Andri, setelah sekian tahun melajang akhirnya menemukan pasangan hidupnya melalui KTMU.
“Alhamdulillah saya dan istri bersyukur kepada Allah SWT karena dipersatukan didalam pernikahan dengan metode Taaruf di KTMU. Terimakasih KTMU atas pembinaan dan keilmuannya mengenai kehidupan berumah tangga, keilmuan dari mulai pranikah sampai pascanikah," ujar Andri yang mempersunting gadis idamannya Ida Dwi Yulinda.
"Kini kami pun telah diberikan kepercayaan oleh Allah SWT, sang istri baru saja melahirkan, persalinannya lancar, sehat dan selamat. Semoga KTMU bisa terus menyebarkan program positif ini ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga bisa terus menciptakan banyak keluarga yang sakinah mawadah warahmah dengan cara ta'aruf,” kata Andri menabahkan.
Humas Komunitas Ta’aruf Membangun Ummat, Rizka Wahyu Wulandari, menjelaskan KTMU hadir untuk membantu serta menjadi mediator dalam mendapatkan pasangan hidup secara islami dengan metode ta’aruf. Dengan berbagai program yang diselenggarakan, peserta akan diberikan pembinaan pranikah dan pembinaan pascamenikah untuk mencapai mahligai rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah.
Untuk bisa bergabung dengan KTMU, Rizka menyatakan, calon peserta bisa melakukan pendaftaran dan mengisi formulir melalui website www.ktmu.org. Peserta yang memenuhi persyaratan akan di undang untuk interview.
Selain untuk bersilahturahmi dengan pengurus, interview ini juga untuk melakukan validasi data pendaftaran serta kelengkapan administrasi. "Langkah selanjutnya, yakni pembinaan materi keilmuan pranikah dengan 3 sampai 4 kali pertemuan sebagai persiapan ta'aruf dengan saling bertukar biografi calon pasangan," kata Rizka dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/1),
Setelah semua prosedur berjalan dengan baik dan peserta sudah menemukan pasangannya akan dilanjutkan dengan proses ta'aruf. Proses inipun masih harus dievaluasi sebagai bentuk pengontrolan perjalanan ta’aruf itu sendiri. Jika sudah cocok, maka dilakukan akad nikah dan pembinaan pascamenikah. “Dengan proses-proses yang dilalui tersebut diharapkan akan tercipta mahligai rumah tangga yang sakinah, mawadah warahmah,” ucap Rizka.
Pada masa pandmi saat ini, Rizka mengatakan, dalam setiap kegiatan, KTMU patuh menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan melaksanakan 3M, rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Bahkan KTMU juga menyarankan kepada calon peserta menyertakan dokumen hasil rapid test. "Hal ini dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona,” ujarnya.