REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serpihan benda-benda yang diduga bangkai pesawat ditemukan di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Pada puing yang ditemukan itu terdapat logo atau lambang dengan tulisan CNSA dikelilingi gambar padi. CNSA adalah lembaga antariksa China atau China National Space Administration (CNSA).
Temuan benda tersebut bermula dari salah seorang warga bernama Arfandi. Pada Jumat (1/1) dia sedang memancing bersama sanak keluarganya. Saat sedang memancing, dia melihat benda yang diduga serpihan bangkai pesawat.
Keesokan harinya, mereka kembali ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan dan ternyata benar. Di lokasi terpisah dengan jarak kurang lebih sekitar 500 meter dari benda yang diduga bagian dari pesawat, ditemukan benda berupa pelampung dan wearpack dengan merk YUAN WANG HAI PANAMA.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Kabid Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan atas temuan itu, tim kepolisian mendatangi lokasi tersebut. Tim berkoordinasi dengan PT.Kumai Sentosa untuk pembuatan posko apabila benar diperlukan.
Tim gabungan baik dari Basarnas, Polairud Polda Kalteng, Pos AL Kumai, Satpolairut Polres Kobar, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan wilayah Kalteng dan masyarakat bahu membahu mengamankan dugaan serpihan bangkai pesawat itu di lokasi kejadian.
"Benda yang ditemukan berbentuk setengah tabung dengan panjang kurang lebih sekitar delapan meter dan berdiameter sekitar lima meter. Bahan dari serpihan ditemukan adalah fiber, hanecom alumunium atau sejenis plat alumunium," kata dia.
Barang temuan pendukung lainnya berupa elektrik plak dengan kode YF 19-46TJa WFC, kode YF 19-46TJa WFC2, plak tanpa kode ada dua jenis, diduga elektrik selenoid kode BLS-300C 34-1 19C serta serpihan Hanicom dari alumunium,serpihan fiber itu bagian dari pesawat terbang.