REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) memperingati hari ulang tahunnya ke-17 secara daring pada Rabu (6/1). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berharap SBM ITB dapat terus mencetak pemimpin bangsa yang inovatif dengan pola pikir kewirausahaan sehingga Indonesia menjadi bangsa maju.
"Terus berinovasi, jadi pionir dalam pembelajaran kolaboratif berbasis proyek dan fokus pada penyelesaian masalah," ujar Nadiem.
Menteri Kesehatan sekaligus Dewan Sekolah SBM ITB Budi Gunadi Gunadi Sadikin juga berharap SBM ITB kembali melahirkan pemimpin bangsa yang kreatif dan bisa berkontribusi terhadap persoalan bangsa. Dia pun mendorong SBM ITB untuk berinovasi dan melakukan riset terbaik untuk Indonesia dan terkemuka di level internasional.
Sementara Dekan SBM ITB Utomo Sarjono Putro berharap, peringatan HUT ke-17 menjadi momen bagi keluarga besar SBM ITB untuk mengingat semangat para pendiri SBM ITB. Semangat untuk mewujudkan mimpi dan berani berinovasi seperti semangat para pendiri SBM ITB saat mendirikan sekolah bisnis kelas dunia. "Harus berani mengambil resiko dan keluar dari zona nyaman," kata Utomo.
Beberapa prestasi sudah diraih SBM ITB pada usia ke-17. SBM ITB menjadi satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia yang masuk TOP 500 World Class Business School versi Times Higher Education (THE) 2019 pada subjek Management & Economics.
SBM ITB juga selama tiga tahun berturut-turut meraih penghargaan terbaik sekolah bisnis tingkat dunia dari Global Brand Magazine.
Pada 2020 Dekan SBM ITB juga meraih penghargaan The Best Education Services Industry Marketing Champion dari MarkPlus, dan MBA ITB meraih Indonesia Digital Popular Brand Award 2020.
Dengan kurikulum yang selalu diperbaharui dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia bisnis, SBM ITB telah melahirkan para profesional maupun pengusaha yang sanggup menjawab tantangan zaman. SBM ITB menerapkan pembelajaran yang banyak membahas studi kasus bisnis dan contoh-contoh praktek terbaik dari berbagai perusahaan ternama di Indonesia sehingga mahasiswa mendapat ilmu yang relevan dengan kebutuhan industri.
Komitmen SBM ITB menjalin kemitraan juga terus diperkuat dengan bekerjasama dengan 41 perguruan tinggi di luar negeri yang berasal lebih dari 20 negara. SBM ITB juga tercatat memiliki kerjasama 14 double-degree untuk program sarjana maupun pascasarjana.
Kolaborasi dengan pihak industri juga telah dijalin. SBM ITB kolaborasi dengan lebih dari 141 perusahaan di Indonesia sebagai mitra industri. Ruang lingkup kolaborasi antara lain perekrutan, magang, kuliah tamu, penulisan studi kasus, dan kegiatan lain yang terkait dengan karir dan pengembangan alumni.
Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengatakan, SBM ITB hadir dengan mempertimbangkan basis kompetensi ITB dalam bidang sains dan teknologi yang harus dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, SBM ITB lahir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap sekolah bisnis yang berkualitas. Di sisi lain melengkapi bidang manajemen dan bisnis yang sebelumnya belum ada di ITB.
Reini berharap SBM ITB sejalan dengan ITB untuk meningkatkan kontribusi, baik di bidang penelitian, pengabdian masyarakat maupun inovasi. "SBM ITB juga diharapkan mendukung upaya-upaya yang ditempuh pemerintah dalam upaya pemulihan kondisi ekonomi dan sosial pascapandemi Covid-19," katanya.