REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tidak memberikan vaksin ke warga yang pernah terinfeksi Covid-19. Penyintas Covid-19 dipastikan tidak disuntik Vaksin Sinovac.
Sekretaris Daerah Kepri Tengku Said Arif Fadillah, di Tanjungpinang, Rabu (6/1), mengatakan secara umum, berdasarkan hasil penelitian medis imun pada tubuh penyintas sudah kebal terhadap virus tersebut. Alasan tersebut membuat vaksin akan diberikan ke masyarakat yang dianggap belum memiliki imunitas dari Covid-19.
Karena dalam sejumlah kasus ada penyintas yang dapat tertular kembali, maka penyintas maupun orang yang telah disuntik Vaksin Sinovac tetap harus menerapkan protokol kesehatan. "Mereka tetap harus jaga jarak, menggunakan masker, dan rajin-rajin mencuci tangan dengan sabun," ujarnya, yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kepri.
Selain penyintas Covid-19, Arif menjelaskan Vaksin Sinovac juga tidak diberikan kepada penderita penyakit jantung, autoimun, hipertensi, gagal jantung, transpalansi ginjal dan kencing manis. "Dikhawatirkan vaksin akan memperburuk kondisi pasien tersebut," katanya.
Arif mengatakan Pemprov Kepri telah menerima 13 ribu dari 25 ribu Vaksin Sinovac. Seluruh vaksin telah disimpan di ruang pendingin di Gudang Farmasi di Tanjungpinang.
Vaksin tersebut lebih banyak diberikan kepada tenaga medis dan paramedis di Kepri. Penyuntikan vaksin kepada seluruh tenaga medis dan paramedis dilakukan setelah pengurus Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kepri disuntik vaksin tersebut. "Seluruh pengurus FORKOMINDA Kepri disuntik vaksin pada 14-15 Januari 2021 atau sehari setelah Presiden Jokowi divaksin," tuturnya.