Rabu 06 Jan 2021 16:35 WIB

PDIP: Blusukan Risma Lebih Baik dari Narasi tanpa Aksi

Politikus PDIP menyebut blusukan adalah hal bagus, yang buruk yang jarang blusukan

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Blusukan Mensos Risma
Blusukan Mensos Risma

AYOBANDUNG.COM -- Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta membela Menteri Sosial Tri Rismaharini yang belakangan ini melakukan kegiatan blusukan bertemu gelandangan di Jakarta. Tindakan itu dianggap baik dan perlu dicontoh.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak bahkan mengatakan pejabat memang seharusnya sering blusukan. Apalagi jika hanya bernarasi tanpa ada tindakan konkret.

"Blusukan adalah hal yang baik dan patut ditiru. Yang tidak baik adalah jarang blusukan. Apalagi menyelesaikan sesuatu dengan narasi tanpa aksi," ujar Gilbert kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).

Menurutnya, seorang menteri yang melakukan tinjauan ke daerah sekitar kantor bukanlah masalah. Sebab, permasalahan di sekitar yang terlihat bisa menjadi gambaran di skala nasional.

"Secara logika, bagaimana seorang menteri melihat persoalan nasional, sedangkan yang di depan mata saja tidak dia ketahui," jelasnya.

Terkait banyaknya kontroversi tindakan Risma, Gilbert menilai memang politisi kerap menilai blusukan sebagai tindakan pencitraan. Namun, menurutnya bagi rakyat, blusukan adalah hal yang menyentuh hati rakyat dan dibutuhkan.

"Saya yakin rakyat sudah dewasa melihat apa yang baik, tanpa butuh para politisi menggiring opini berlebihan," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement