REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, terus mengajak generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian dan menjadi petani. Ia meyakinkan, usaha pertanian sangat menjanjikan karena memiliki pasar yang pasti dan menjadi basis ekonomi nasional.
"Covid-19 sudah memberi pelajaran bahwa yang punya uang itu ya pertanian. Cari uang tidak di kota lagi, tapi di desa," kata Syahrul dalam talkshow bersama Republika yang digelar Selasa (5/1).
Ia menuturkan, bertani di era digital saat ini tak lagi seperti dulu. Teknologi membuat proses budidaya pertanian dapat dilakukan dengan mekanisasi bahkan minim tenaga karena adanya teknologi-teknologi robot yang bisa dipakai.
Sementara untuk modal, pemerintah telah memfasilitasi lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga murah. Fasilitas permodalan itu diyakini akan meringankan para petani dalam memperoleh modal untuk menjalankan dan memperbesar usahanya.
"Petani saat ini tidak lagi cemong, becek-becek, panas-panasan. Tidak lagi. Paradigma itu hanya ada di kakek nenek kita. Sekarang bertani dengan pendekatan 4.0," kata Syahrul.
Ia pun mengaku tengah mempersiapkan strategi jitu untuk mendongkrak lahirnya para petani milenial. Setidaknya, kata Syahrul. di setiap provinsi harus terdapat sekolah pertanian yang terkoneksi dengan program-program pemerintah. Dengan begitu, para lulusan sarjana nantinya tak hanya matang dalam teori, namun dalam praktik budidaya pertanian yang dijadikan sebagai bisnis.