Rabu 06 Jan 2021 18:45 WIB

Jack Ma Masih Hidup, Ini Dugaan Keberadaannya

Koresponden CNBC menyebut Ma tak menghilang, tapi memilih tak tampil ke publik.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Jack Ma, pendiri dan ketua eksekutif perusahaan e-commerce China, Alibaba Group.
Foto: EPA-EFE/TASS/HOST PHOTO / POOL MANDATORY
Jack Ma, pendiri dan ketua eksekutif perusahaan e-commerce China, Alibaba Group.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pendiri perusahaan teknologi Jack Ma dilaporkan tidak menghilang. Ia sempat diduga ditahan karena tidak disukai oleh Pemerintah China menyusul kritik yang dilayangkannya.

Koresponden CNBC, David Faber melaporkan bahwa Ma tidak menghilang, mengutip seorang sumber yang dekat dengan Ma. Dia mengaku bahwa Ma memang kurang terlihat di mata publik dengan sengaja, namun dia tidak menghilang.

Baca Juga

"Dia tidak hilang. Saya sudah cukup lama tidak bertemu Jack Ma, tapi saya telah mewawancarainya berkali-kali," ujar Faber dikutip laman The Street, Rabu (6/1).

"Kemungkinan besar, dia ada di Hangzhou, tempat Alibaba bermarkas, dan sengaja tidak terlihat, dan tidak berarti dia hilang," ujarnya menambahkan.

Menurut dia, Pemerintah China tidak menangkap Ma. "Dia belum ditangkap, dia belum diambil dan tidak ada harapan bahwa pemerintah akan memindahkannya dengan cara tertentu," kata Faber.

Saham Alibaba yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) naik 5,5 persen selama sesi Selasa (5/1) menjadi ditutup masing-masing pada 240,40 dolar AS menyusul komentar Faber, yang ia kaitkan dengan sumber  dekat dengan Ma. Pemerintahan China telah melayangkan penyelidikan ke perusahan Jack Ma.

Pemerintah juga menuntut pertemuan dengan pejabat dari afiliasi Alibaba, yakni Ant Group Co. di tengah dorongan yang lebih luas untuk mengatasi praktik anti persaingan dalam perdagangan internet.

Investigasi tersebut menyusul penangguhan IPO senilai 37 miliar dolar AS dari Grup Ant dan pemanggilan miliarder Ma oleh pejabat pemerintah, serta Bank Rakyat Cina, untuk memberikan pandangan mengenai kesehatan dan stabilitas sektor keuangan.

Ma belum pernah terlihat atau memberikan komentar publik sejak November. Komentar Ma yang mengkritik sistem ekonomi China dan memandang sistem telah membuat kreativitas dan inovasi kurang berkembang memancing kemarahan Presiden Xi Jinping. Sejak itu, pejabat pemerintah telah meluncurkan penyelidikan anti-trust di Alibaba, raksasa internet yang ia dirikan bersama pada 1999, dan membatalkan rencana IPO anak perusahaan perbankan online-nya, Ant Group.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement