Rabu 06 Jan 2021 18:49 WIB

Luncurkan Buku Akhlak, Ini Pesan Erick untuk Direksi BUMN

Erick ingin penerapan Akhlak sebagai core value dilakukan seluruh elemen BUMN

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meluncurkan buku Akhlak untuk Negeri.
Foto: DHEMAS REVIYANTO/ANTARA FOTO
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meluncurkan buku Akhlak untuk Negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Indonesia, khususnya BUMN tidak pernah kekurangan orang pintar dan hebat. Namun, kata Erick, aspek kapabilitas saja tidak cukup dalam memajukan BUMN.

"Harus selaras dengan kompetensi yang dasarnya ialah akhlak sebagai core value. Ini yang kita ingin insan BUMN memilikinya," ujar Erick saat peluncuran dan bedah buku Akhlak untuk Negeri di Jakarta, Rabu (6/1).

Baca Juga

Erick ingin penerapan Akhlak sebagai core value dilakukan seluruh elemen BUMN, mulai dari level terendah hingga para pengambil keputusan. Ia mengharapkan core value menjadi bahan bakar kepada bangsa.

Erick berharap core value Akhlak juga menjadi fondasi bangsa dalam mengoptimalkan bonus demografi ke depan. Erick ingin generasi muda Indonesia menjadi nilai tambah, bukan justru menjadi beban. Oleh karenanya, Erick meminta BUMN dapat merekrut talenta terbaik bangsa.

"Saya pesan ke direksi, jangan segan-segan menjadi mentor yang lebih muda. Sebab jangan mikir saat ini saja, tapi masa mendatang," ucap Erick.

Buku "Akhlak untuk Negeri" diharapkan bisa menjadi warisan dan inspirasi bagi insan BUMN dan masyarakat umum. Erick selalu ingat pesan sang ayah, almarhum Mochamad Teddy Thohir, yang menekankan dirinya untuk menjaga nama baik pribadi, keluarga, dan bangsa.

"Setelah 30 tahun saya menggeluti dunia ini, mengemban berbagai amanah, bagi saya jaga nama baik menjadi sangat penting," lanjut Erick.

Erick menyebut perjuangan menjaga amanah bukan merupakan produk instan, melainkan perlu istiqomah agar mampu membuka kesuksesan lainnya. Erick mencontohkan perjuangan atlet sepak bola atau basket yang berlatih keras agar bisa menjadi juara.

"Prestasi selalu berawal dari latihan keras, maka legacy dan nama baik punya pola dasar sama: akhlak. Prinsip inilah yang saya ingin terapkan ke tim yang saya pimpin," kata Erick menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement