REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh menargetkan 62 ribu lebih tenaga kesehatan yang bertugas dalam penanganan pasien terkait COVID-19 di wilayah provinsi paling barat Indonesia itu akan mendapatkan vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif, Rabu, mengatakan alokasi dosis vaksin COVID-19 untuk Aceh pada tahap pertama dari Kementerian Kesehatan RI ada 14 ribu dosis, prioritas bagi tenaga kesehatan.
“Alokasi vaksin tahap pertama per kabupaten-kota perkiraan sebanyak 22 persen dari total sasaran sebanyak 62.255 tenaga kesehatan di Provinsi Aceh,” kata Hanif dalam keterangannya di Banda Aceh.
Hanif menyebutkan Aceh telah menerima 14 ribu dosis vaksin COVID-19 Sinovac dari PT Biofarma, yang dikirim melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar pada Selasa, kemarin.
Vaksin Sinovac tersebut diterima sebanyak 14 ribu dosis, yang terdiri dari delapan kotak. Hanif menjelaskan vaksin dikirim menggunakan cargo pesawat, kemudian dipindahkan ke kedalam mobil freezer khusus untuk mengangkut vaksin.
Selanjutnya vaksin dibawa ke gudang vaksin di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Aceh.“Pukul 09.30 WIB vaksin virus corona tiba di gudang Farmasi dalam cold room tempat penyimpanan vaksin COVID-19 dengan suhu 2-8 derajat celsius,” kata Hanif. Untuk sementara pemerintah akan menyimpan vaksin itu sambil menunggu petunjuk pendistribusian ke 23 kabupaten/kota dari Kemenkes RI.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan pemerintah pusat menetapkan sasaran pemberian vaksinasi virus corona terhadap 3,3 juta jiwa lebih penduduk Aceh. “Aceh estimasi akan mendapatkan vaksin sebanyak 3,3 juta orang,” Saifullah di Banda Aceh.
Dia melanjutkan hal tersebut merujuk pada surat dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI pada 19 Oktober 2020 lalu tentang Pemberitahuan Rencana Imuniasi COVID-19 per provinsi.“Kemungkinan Aceh akan mulai (vaksinasi COVID-19) pada Maret 2021,” kata Jubir yang akrab disapa SAG itu.