REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- FBI sedang menyelidiki ancaman untuk menerbangkan pesawat ke gedung Capitol AS pada Rabu (6/1) sebagai dugaan pembalasan atas pembunuhan komandan militer Iran Jenderal Qasem Soleimani. Pesan "balas dendam" pertama kali dilaporkan oleh CBS News, yang mengaku memperoleh rekaman suara dari ancaman tersebut.
"Kami akan menerbangkan pesawat ke Capitol pada hari Rabu. Soleimani akan dibalas," kata pesan itu seperti dilansir dari Sputnik, Rabu (6/1). Sumber yang dikutip media AS mengungkapkan, pihak berwenang tidak menganggap ancaman itu kredibel dan sedang diselidiki sebagai pelanggaran frekuensi penerbangan.
Pelanggaran semacam itu menimbulkan kekhawatiran karena dapat memengaruhi instruksi yang diterima oleh pilot. Menurut saluran tersebut, pengawas lalu lintas udara diingatkan untuk segera melaporkan setiap ancaman atau pesawat yang mengalihkan dari lintasan penerbangannya.
Pada 3 Januari, Iran berduka atas peringatan satu tahun kematian Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS yang diarahkan oleh Presiden AS Donald Trump. Pembunuhan Soleimani telah menghancurkan Iran, di mana dia adalah seorang pejabat militer yang sangat dihormati, mendorong sumpah untuk membalas pembunuhannya.