REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Persipura Jayapura menghentikan seluruh aktivitas tim akibat krisis finansial. Persipura tak mampu lagi membayar gaji pemain, pelatih, dan seluruh ofisial di tengah ketiadaan kompetisi.
Dalam keterangan di laman Instagram resmi klub, Rabu (6/1), keputusan menghentikan aktivitas tim itu imbas dari tak dibayarkannya sisa kontrak dari Bank Papua selaku sponsor tim Mutiara Hitam sebesar Rp 5 miliar.
"Kami juga kaget dengan kepastian Bank Papua yang tidak bersedia membayar sisa kontrak, padahal kami dengar yang disampaikan oleh Komisaris Utama adalah akan tetap ada dana untuk pembinaan pemain Persipura walaupun kompetisi tidak berjalan. Namun ternyata tidak bisa dibayarkan," tulis ketua umum Persipura Benhur Tomi Mano.
"Jadi terhitung sejak kompetisi terhenti pada Maret tahun lalu, Persipura Jayapura hanya disokong oleh PT Freeport, Kuku Bima, dan anggaran dari manajemen. Walaupun kompetisi tidak berjalan, tetapi kami tetap membayar gaji seluruh pemain, pelatih dan ofisial," sambung pernyataan Tomi Mano.
Manajemen mengira awalnya Bank Papua akan tetap membiayai penuh sisa kontrak untuk perjalanan Persipura meski kompetisi tengah dihentikan. Namun imbas dari pandemi Covid-19 ditenggarai menjadi mundurnya Bank Papua sebagai salah satu sponsor.
Benhur juga menyayangkan sikap dari direksi Bank Papua yang memberikan kabar itu secara mendadak. Padahal kata manajemen Persipura, apabila pihak Bank Papua menyampaikan sejak awal maka klub akan mencari opsi lain dalam mencari dana untuk operasional klub.
"Dengan surat Bank Papua ini berarti kami tidak lagi punya sumber dana untuk beraktivitas, dan kita semua tahu bagaimana menurunnya ekonomi selama pandemi Covid-19, sehingga kemampuan kita secara finansial juga menurun, apalagi ada kewajiban untuk tetap membayar gaji seluruh personel tim," katanya.
Dengan krisis finansial yang dialami ini, seluruh aktivitas tim dihentikan dan manajemen belum bisa memberikan garansi sampai kapan tim akan kembali dikumpulkan. Dengan begitu, Persipura menjadi klub kedua setelah Madura United yang membubarkan timnya.
"Sampai kapan (aktivitas tim dihentikan)? Sampai kami dapat dukungan sponsor yang jelas dan pasti," kata Tomi Mano.