REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap, Kementerian Agama ikut dalam penyusunan materi rekrutmen calon pegawai negeri sipil. Itu menjadi salah satu pembahasan Menag Yaqut saat bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas Wapres Jakarta, Rabu (6/1).
"Ke depan itu, Menag minta kepada Wapres agar dikoordinasikan agar konten (materi) untuk menguji pegawai itu, kontennya dari Kemenag, khusus soal pemahaman keagamaan," kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi saat dihubungi Rabu (6/1).
Menag kata Masduki, menilai langkah tersebut bagian upaya mencegah paham ekstrem di jajaran PNS sejak rekrutmen. Menurutnya, PNS juga akan lebih banyak dibekali pemahaman moderat
"Bagaimana rekrutmen PNS itu supaya terhindar dari kelompok-kelompok yang radikal lah kira-kira seperti itu, paham-paham agamaan yang ekstrem," kata Masduki.
Sebab, kata Menag, materi ujian rekrutmen PNS saat ini independen tiap-tiap kementerian sehingga, tidak ada tolak ukur untuk memastikan pemahaman agama yang moderat.
"Jadi hendaknya jangan setiap kementerian itu independen dalam hal membuat ujian terhadap konten-konten kemoderatan itu, apakah dia menjadi Islam ekstrem atau nggak, kan selama ini masih berjalan sendiri-sendiri," ungkapnya