REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush mengecam kerusuhan di Capitol Hill. Ia mengatakan, hal ini terjadi karena 'sikap ceroboh sejumlah pemimpin politik selama pemilihan umum'.
"Ini pemandangan yang menjijikan dan menyakitkan, ini bagaimana hasil pemilu disengketakan di banana republic, bukan republik demokratis kami," kata Bush, Kamis (7/1). Banana republic adalah sebutan kasar negara miskin dan biasanya negara tropis yang hanya mengimpor hasil tanam.
Ia mengatakan, kekerasan di Capitol Hill dilakukan oleh orang yang hasratnya dibakar oleh kepalsuan dan harapan palsu. "Pemberontakan ini dapat menyebabkan kerusakan parah bagi bangsa dan reputasi kami," tambahnya.
Ketua House of Representatives Nancy Pelosi mengatakan, anggota Kongres yang akan melanjutkan rapat untuk menghitung suara elektoral pemilihan November lalu ketika pendukung Presiden AS Donald Trump menerobos masuk ke Gedung Kongres sudah dievakuasi.
Pendukung Trump tidak terima hasil pemilihan presiden yang dimenangkan Joe Biden dan Kamala Harris. Pelosi mengatakan, keputusan ini diambil setelah berbicara dengan pemimpin Kongres lainnya dan menelepon Pentagon, Departemen Kehakiman, dan Wakil Presiden Mike Pence.
"Kami selalu tahu tanggung jawab ini membawa kami hingga larut malam. Malam memang masih panjang tapi kami berharap agenda yang lebih pendek, tapi tujuan kami akan tercapai," kata Pelosi dalam pernyataannya.