REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Alibaba Group akan menutup platform streaming musiknya Xiami Music pada bulan depan. Hal ini menandakan sebagai langkah mundur dari ambisinya untuk mendorong industri hiburan China.
"Karena penyesuaian operasional, kami akan menghentikan layanan Xiami Music," kata cabang musik online raksasa e-commerce China itu pada Selasa (5 Januari) akun Weibo-nya seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Kamis (7/1)
Alibaba mengakuisisi layanan musik pada 2013, dan menginvestasikan jutaan yuan untuk bersaing di pasar musik online China, yang didominasi oleh Tencent Holdings. Namun upayanya belum membuahkan hasil dan aplikasi saat ini hanya memiliki dua persen dari pasar streaming musik China, di belakang KuGou Music, QQ Music, KuWo, dan NetEase Cloud Music, menurut perusahaan intelijen data TalkingData yang bermarkas di Beijing.
Penutupan Xiami juga terjadi setelah regulator China mengumumkan mereka telah meluncurkan penyelidikan antitrust ke Alibaba, yang di luar bisnis e-commerce intinya juga beroperasi sektor-sektor seperti layanan keuangan, komputasi awan, dan kecerdasan buatan.
Namun, itu tidak menandai akhir dari partisipasi Alibaba di pasar streaming online. Pada September 2019, Alibaba menginvestasikan 700 juta dolar AS pada salah satu pesaing Xiami, NetEase Cloud Music.