REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dengan dukungan dari Bank BJB, memberikan bantuan BUMDes Mart untuk empat desa terpilih. Keempat BUMDes itupun bisa menggunakan transaksi nontunai.
Adapun empat desa yang mendapatkan bantuan BUMDes itu, yakni Desa Jatipancur Kecamatan Greged, Desa Ciawijapura Kecamatan Susukan Lebak, Desa Bobos Kecamatan Dukupuntang, dan Desa Kebonturi Kecamatan Arjawinangun.
Keempat desa itu dipilih dari 412 desa yang ada di Kabupaten Cirebon. Mereka harus memenuhi sejumlah kriteria terlebih dulu untuk memperoleh bantuan tersebut.
''Dari 412 desa disaring menjadi 11 desa, kemudian terpilih empat desa,'' kata Bupati Cirebon, Imron, kemarin.
Adapun kriteria desa yang mendapatkan bantuan itu, yakni lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) selama dua tahun, ketaatan administrasi, kepungurusan BUMDes, serta kelayakan lokasi BUMDes.
BUMDes itu nantinya menjual berbagai macam kebutuhan pokok masyarakat. Bahkan, beberapa BUMDes juga mulai berinovasi dengan membuat bisnis lainnya.
Seperti pada BUMDes Pancur Jaya, Desa Jatipancur, Kecamatan Greged. BUMDes itu menyediakan tempat cuci kendaraan dan menjual pisang, yang kini sedang dikembangkan oleh pihak desa.
Ada kebun pisang seluas sembilan hektare yang sedang dikembangkan desa setempat.
Untuk teknis pembayarannya, empat BUMDes itu bisa melakukan pembayaran secara nontunai menggunakan kide QR (QRIS). Dengan dukungan dari Bank BJB, warga juga bisa membayar pajak daerah melalui aplikasi bjb digi, yang dimiliki oleh setiap BUMDes.
Ke depannya, Imron berharap, empat BUMDes itu bisa menjadi pusat grosir untuk mendukung perekonomian warga sekitar. Jika pusat grosir itu bisa direalisasikan, maka pedagang kecil di desa bisa membeli dari BUMDes.
''Sehingga BUMDes tidak bersaing dengan pedagang di desa,'' kata Imron.