Kamis 07 Jan 2021 13:33 WIB

Netty: Jangan Lagi Terjadi Ketidaksinkronan Pusat-Daerah

Pandemi Covid-19 akan mampu diatasi jika semua elemen bergerak dan saling mendukung.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani.
Foto: Foto: Istimewa
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani menyambut baik diterapkannya kebijakan PSBB Jawa-Bali sebagaimana yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), Airlangga Hartarto. Namun demikian, dirinya berpesan, agar tidak lagi terjadi ketidaksinkronan antara pusat dengan daerah dalam pelaksanaan PSBB.

"Kali ini pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan terkait, harus satu kata dan satu komando," kata Netty dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Kamis (7/12).

Politikus PKS tersebut menekankan agar kebijakan ini ditaati dan dilaksanakan secara menyeluruh oleh semua kepala daerah,  terutama kota yang disebut defenitif. Menurutnya, pandemi Covid-19 akan mampu diatasi jika semua elemen bergerak, berkolaborasi optimal, bersinergi dan saling mendukung. 

"Jangan setengah hati untuk menjadikan sistem kesehatan sebagai basis penanganan pandemi. Jangan setengah kesehatan, setengah pemulihan ekonomi. Terbukti Covid-19 makin menguat dengan munculnya varian baru yang makin meluas," ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya meminta pemerintah untuk fokus pada penanganan Covid-19 dengan menjadikan sistem kesehatan sebagai basis kebijakan. Beri otoritas pada Kemenkes RI untuk menjadi leading sector.  

"Lakukan peningkatan kualitas dan kuantitas 3T, tingkatkan kapasitas layanan kesehatan  termasuk tempat  isolasi, ruang ICU, ventilator, serta obat-obatan yang diperlukan dalam protokol penanganan Covid-19," ucapnya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement