REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Anak-anak itu sedang asyik mengaji di teras masjid. Usia mereka mulai dari TK dan juga ada yang SMA. Ngaji rutinan itu mereka laksanakan setelah Ashar hingga menjelang Magrib.
“Kami mengajarkan anak-anak TPA satu Minggu 4 kali. Dari 55 anak yang kami bina, mereka ada yang kelompok tahsin, ada juga yang sudah menghafal AlQur’an (Tahfidz),’’ ujar Dewi, selaku ketua Rumah Belajar Qur’an Al Muhajirin Tangerang, Rabu (06/01).
Dewi, sapaan akrabnya, berharap kelak dari mereka yang belajar Alquran, bisa menjadi anak yang bermanfaat.
Dalam mengembangkan Rumah Belajar tersebut, Dewi membutuhkan bantuan, ia tidak bisa sendiri dalam mengajar maupun mengembangkan.
Gayung pun bersambut, mendengar hal itu Lembaga Amil Zakat Nasional Lembaga Manajemen Infaq (Laznas LMI) mengajak Dewi untuk kolaborasi mengembangkan Kampung Qur’an.
“Bu Dewi ini merupakan Ustadzah yang aktif, semangat dalam mengajar Alquran patut diapresiasi, kami bermimpi dan berkolaborasi bersama Bu Dewi untuk mengembangkan Kampung Al-Qur’an,” ujar Khoirul Nur Mustaqim selaku kepala Perwakilan Laznas LMI DKI Jakarta.
Laznas LMI, melalui Khoirul pun membuka Kampung Qur’an pertama di tangerang. Dengan angka 001, ia berharap bisa mengembangkan di daerah-daerah lain.
“Semangat ini kami harapkan bisa membawa keberkahan, juga setelahnaya kami bisa mengembangkan di daerah lain,"katanya.
Dalam kunjungan peresmian kemarin Laznas LMI, melalui Khoirul, membawa Alquran wakaf, kornet, dan beberapa bantuan lainnya.