Kamis 07 Jan 2021 14:43 WIB

Edukasi Soal Vaksin Perlu untuk Yakinkan Masyarakat

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 nanti akan melibatkan tokoh publik, hingga tokoh agama

Red: Hiru Muhammad
Petugas keamanan melintas di dekat baliho sosialisasi manfaat vaksinasi Covid-19 di kawasan Fatmawati, Jakarta, Selasa (15/12). Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memperpanjang pengawasan terhadap efikasi maupun efek samping vaksin Covid-19 yang memungkinkan pengumuman keberhasilan atau tidaknya uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 itu terhadap relawan akan ikut mundur ke Maret 2021. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas keamanan melintas di dekat baliho sosialisasi manfaat vaksinasi Covid-19 di kawasan Fatmawati, Jakarta, Selasa (15/12). Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memperpanjang pengawasan terhadap efikasi maupun efek samping vaksin Covid-19 yang memungkinkan pengumuman keberhasilan atau tidaknya uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 itu terhadap relawan akan ikut mundur ke Maret 2021. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—-Pelibatan kepala daerah, tokoh masyarakat hingga tokoh agama sebagai contoh penerima vaksinasi awal dinilai penting guna menyikapi adanya keraguan, yang masih muncul dari sebagian masyarakat.

Langkah tersebut diharapkan akan mampu mengedukasi sekaligus menumbuhkan kepercayaan masyarakat, baik perihal keamanan, efektifitas hingga kehalalan vaksin Corona yang kini telah siap diberikan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, dalam rangka mengantisipasi adanya penolakan pemberian vaksin Corona oleh masyarakat, maka perlu dilakukan langkah- langkah edukasi yang tepat.

Sehingga vaksinasi untuk mengendalikan pendemi Corona dapat efektif dilaksanakan. “Maka, diperlukan sosialisasi serta edukasi yang bersifat persuasif dan jangan ada kesan dipaksa,” jelasnya, Kamis (7/1).