Seorang pendukung Presiden AS Donald J. Trump duduk di meja Ketua DPR AS Nancy Pelosi, setelah pendukung Presiden AS Donald J. Trump menerobos ke dalam Gedung Capitol AS di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Pengunjuk rasa menyerbu US Capitol di mana sertifikasi suara Electoral College untuk Presiden terpilih Joe Biden berlangsung (FOTO : EPA-EFE/JIM LO SCALZO)
Seorang pendukung Presiden AS Donald J. Trump duduk di meja Ketua DPR AS Nancy Pelosi, setelah pendukung Presiden AS Donald J. Trump menerobos gedung Capitol AS di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Pengunjuk rasa menyerbu AS Capitol tempat sertifikasi suara Electoral College untuk Presiden terpilih Joe Biden berlangsung. (FOTO : EPA-EFE/JIM LO SCALZO)
Pemandangan dari catatan yang ditinggalkan oleh pendukung Presiden AS Donald J. Trump di meja Ketua DPR AS Nancy Pelosi, setelah pendukung Presiden AS Donald J. Trump menerobos gedung Capitol AS di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Para pengunjuk rasa menyerbu Capitol AS tempat sertifikasi suara Electoral College untuk Presiden terpilih Joe Biden berlangsung. (FOTO : EPA-EFE/JIM LO SCALZO)
Pendukung Presiden AS Donald J. Trump berdiri di dalam kantor Ketua DPR AS Nancy Pelosi, setelah pendukung Presiden AS Donald J. Trump menerobos gedung Capitol AS di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Para pengunjuk rasa menyerbu Gedung Kongres AS tempat berlangsungnya sertifikasi suara Electoral College untuk Presiden terpilih Joe Biden. (FOTO : EPA-EFE/JIM LO SCALZO)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ratusan pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/1). Serbuan ini merupakan upaya untuk membatalkan kekalahan Trump dalam pemilu November tahun lalu, yang memaksa Kongres menunda sidang yang akan mengesahkan kemenangan presiden terpilih Joe Biden.
Pengunjuk rasa memaksa menerobos aula Kongres. Sebagian lainnya merangsek menuju kantor Speaker of House Representative alias Ketua DPR Nancy Pelosi yang kosong. Mereka tampak menikmati suasana kantor wakil rakyat mereka.
sumber : EPA-EFE, Republika
Advertisement