Kamis 07 Jan 2021 16:08 WIB

Bali Terima 20 Ribu Vial Vaksin Sinovac Tahap 2

Sama dengan tahap 1, vaksin yang tiba diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.

Petugas memindahkan vaksin COVID-19 Sinovac dari pesawat udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (7/1/2021). Provinsi Bali kembali menerima vaksin Sinovac sebanyak 20 ribu dosis yang dikirim melalui jalur udara setelah sebelumnya telah menerima 31 ribu dosis vaksin Sinovac pada Selasa (5/1) lalu.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Petugas memindahkan vaksin COVID-19 Sinovac dari pesawat udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (7/1/2021). Provinsi Bali kembali menerima vaksin Sinovac sebanyak 20 ribu dosis yang dikirim melalui jalur udara setelah sebelumnya telah menerima 31 ribu dosis vaksin Sinovac pada Selasa (5/1) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Provinsi Bali menerima vaksin Covid-19 Sinovac tahap kedua pada Kamis (7/1) sebanyak 20 ribu vial. Vaksin tersebut langsung disimpan di cold room Dinas Kesehatan provinsi setempat.

"Vaksin Sinovac tahap kedua ini dikirimkan lewat jalur udara tiba sekitar pukul 10.40 Wita," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Kamis (7/1).

Baca Juga

Vaksin Sinovac 20 ribu vial itu setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan langsung dibawa menuju ke Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Jalan Melati, Kota Denpasar.

"Untuk saat ini vaksin masih disimpan di cold room, sedangkan untuk proses distribusinya akan bersamaan dengan vaksin tahap pertama sesuai dengan sasaran," ucapnya.

Suarjaya menambahkan masih sama dengan vaksin Sinovac tahap pertama yang diterima pada Selasa (5/1) dini hari, vaksin yang diterima hari ini juga masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Meskipun vaksin sudah diterima, untuk distribusinya ke kabupaten/kota masih menunggu keluarnya izin dari BPOM.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement