REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan penghimpunan zakat, infak dan sedekah (ZIS) tahun 2021 sebesar Rp 5 miliar.
Kepala Baznas Kota Mataram H Mahsar Malacca di Mataram, Kamis (7/1), mengatakan target tersebut menurun dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 6 miliar dengan realisasi Rp 4,913 miliar. "Tidak tercapainya target tahun 2020, karena terjadi pandemi Covid-19 sehingga itu menjadi satu alasan kita menurunkan target tahun 2021," katanya.
Dikatakan, untuk mencapai target Rp 5 miliar tahun ini, akan dilakukan upaya koordinasi dan kerja sama dengan sejumlah perusahaan serta instansi vertikal. "Upaya itu sebenarnya kita laksanakan tahun 2020, tapi karena terjadi pandemi Covid-19, kita gagal melaksanakannya," katanya.
Menurutnya, kerja sama penghimpunan ZIS dari kalangan perusahaan dan instansi vertikal dinilai memiliki peluang besar. Apalagi, jika melihat potensi ZIS di Mataram secara umum bisa mencapai Rp 10 miliar lebih per tahun. "Karena itulah, kita perlu meningkatkan kinerja dan kerja sama dengan berbagai pihak," katanya.
Menyinggung tentang wacana pemotongan ZIS secara online, Mahsar mengatakan, hal itu masih sebatas wacana sebab sumber ZIS yang dihimpun Baznas Kota Mataram selama ini sebagian besar dari aparatur sipil negara (ASN) Muslim di Kota Mataram, serta beberapa sumber dari luar.
"Sementara, ASN ada juga yang gajinya nol. Jadi apa yang mau dipotong 'online'. Kita akui, kesadaran ASN berzakat relatif masih kurang meski jumlahnya tidak banyak tapi mengurangi target. Mereka lebih berat bayar hutang di bank karena tidak bisa berdamai, sementara di Baznas bisa berdamai," ujarnya.