REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dokter-dokter di Amerika Serikat (AS) memperingatkan peradangan pada anak yang diduga terkait dengan virus Covid-19. Penyakit yang dinamakan MIS-C atau gejala peradangan multi-sistem pada anak itu berkembang beberapa hari atau pekan usai anak terinfeksi virus corona.
Hingga saat ini pakar medis belum mengetahui dampak jangka panjang penyakit itu. Orang tua pun diperingatkan untuk memperhatikan gejala-gejala yang timbul pada anak.
Pada Kamis (7/1) media Australia 9News yang melaporkan MIS-C terjadi pada Natalie Torrez, balita berusia empat tahun. Ibunya Alyssa Salazar mengatakan Torrez anak yang ceria dan energik.
Namun Agustus lalu ia tiba-tiba lesu dan lemas. Keluarganya tidak yakin apa yang terjadi. Mereka tahu Torrez terpapar Covid-19 oleh salah satu anggota keluarga satu bulan sebelumnya.
"Ia mulai merasa lemas dan ia sangat amat lelah," kata Salazar pada CNN.
Salazar tahu ada masalah ketika putrinya berbaring di tempat tidur seharian dan tidak mau makan. "Cara putri saya, dia suka makanan cepat saji bahkan ketika ia sakit ingin susu coklat," katanya.
Ketika Salazar menemukan ruam di kaki dan tangan Torrez ia segera tahu masalahnya serius. Ia mengingat saat itu lidah Torrez begitu merah seperti stroberi.
"Dan saya menyadari matanya begitu merah darah jadi saya sangat khawatir," katanya.
Saat Torrez mengalami gejala itu bulan Agustus lalu, petugas medis tidak mengetahui mengenai penyakit ini. Torrez akhirnya dibawa ke unit darurat Cook Children.
Para dokter memberi nama penyakit yang dideritanya sebagai Multisystem Inflammatory Syndrome in Children atau MIS-C. Penyakit yang disebabkan virus ini jarang terjadi tapi dapat menjadi masalah serius.
"Kami telah melihat anak-anak yang memiliki Covid-19 dan gejalanya bisa ringan bahkan tanpa gejala sama sekali hingga anak yang sangat sakit," kata spesialis penyakit menular Cook Children's Medical Center, Nicholas Rister.
"Beberapa pekan kemudian, sistem imun bereaksi secara berlebihan yang menyebabkan peradangan umum. Bahkan infeksinya sudah lama hilang, tubuh mereka masih bereaksi terhadapnya yang menyebabkan banyak gejala," tambah Rister.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS mengatakan setidaknya sudah 23 anak meninggal dunia karena komplikasi MIS-C. Gejalanya bisa ringan lalu memburuk dengan cepat.
Badan Kesehatan Nasional (NIH) AS mendanai sejumlah penelitian yang salah satunya mengidentifikasi anak yang memiliki risiko tinggi. Rister mengatakan penyakit ini biasanya didahului dengan demam.
"Jadi awalnya, kami berbicara mengenai demam yang berlangsung beberapa hari yang biasanya empat hingga enam hari. Awalnya mungkin lambat tapi demam memburuk cepat. Orang tuang semakin khawatir dan Anda akan melihat semakin banyak bukti peradangan," katanya.
Salazar menyadari gejala-gejala lebih awal. Ia bersyukur dapat menyadarinya tepat waktu. Ia ingin semua orang tua berhati-hati dan memahami apa yang tidak dapat diketahui mengenai Covid-19.
"Saya berbicara karena ada dua anak dari Texas yang meninggal dunia karena itu dan saya berbicara tentang anak yang usianya sama dengan putri saya. Jika mereka menanggapi kasus anak-anak itu lebih serius mereka akan masih di sini saat ini," katanya.