REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Perdana Menteri Pakistan menegaskan bahwa negaranya tidak bisa mengakui Israel dan apa yang telah dilakukannya terhadap Palestina.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Turki pada Rabu (6/1), Imran Khan mengatakan ada dua alasan mengapa Pakistan tidak bisa mengakui Israel.
"Situasi di Kashmir persis dengan situasi di Palestina. Jika kita mengakui pengambilalihan wilayah Palestina oleh Israel, maka kita juga harus mengakui apa yang telah dilakukan India di Kashmir, jadi kita benar-benar kehilangan moral," ujar dia.
Alasan kedua, yang menurut Khan jauh lebih penting, adalah seperti yang dikatakan oleh Muhammad Ali Jinnah bahwa jika ketidakadilan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina tidak dihentikan dan jika warga Palestina tidak mendapatkan tanah air mereka, maka Pakistan tidak bisa mengakui Israel.
Menanggapi pertanyaan tentang Islamofobia di dunia Barat, Khan mengatakan ada pemimpin Barat yang telah memperburuk Islamofobia karena mereka tidak mengerti bagaimana perasaan umat Islam tentang Nabi Muhammad dan al-Quran.
Israel dan UEA menandatangani kesepakatan normalisasi pada September lalu, sebuah langkah yang kemudian diikuti oleh Bahrain, Sudan dan baru-baru ini Maroko. Perjanjian normalisasi telah menuai kecaman luas dari warga Palestina, yang mengatakan kesepakatan tersebut mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani kepentingan Palestina.