Kamis 07 Jan 2021 20:01 WIB

12 Ribu Vaksin Sinovac Tiba di Tanjungpinang

Gubernur Kepri menyebut 12 ribu vaksin Sinovac akan langsung didistribusikan

 Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh kantor pers Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan wadah vaksin COVID-19 sinovac saat mereka tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Indonesia, 31 Desember 2020.
Foto: EPA-EFE/MUCHILS/INDONESIAN PRESIDENTIAL PALAC
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh kantor pers Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan wadah vaksin COVID-19 sinovac saat mereka tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Indonesia, 31 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Sebanyak 12 ribu vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Bandara Raja Haji Fisabillah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis, dengan pengawalan ketat anggota kepolisian dan TNI. Gubernur Kepri Isdianto di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan, 12 ribu vaksin Sinovac itu dikirim setelah tiga hari lalu Kemenkes mendistribusikannya ke Tanjungpinang.

Seluruh vaksin disimpan di ruang pendingin yang tersedia di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kepri, yang berada di belakang RSUD Tanjungpinang. "Pendistribusian vaksin ke kabupaten dan kota segera dilakukan," ujarnya.

Isdianto mengatakan penyuntikan vaksin dilakukan setelah ada izin dan uji klinis yang dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan, dan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (BPOM dan LPPOM) Majelis Ulama Indonesia.

Penyuntikan vaksin untuk mencegah penularan COVID-19 pertama kali dilakukan kepada Presiden dan para menteri pada 13 Januari 2021. Kemudian dilanjutkan penyuntikan vaksin kepada gubernur dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia pada 14 Januari 2020.

Pada 15 Januari 2020, seluruh wali kota, bupati dan Forkopimda se-Indonesia disuntik vaksin tersebut. Selain itu, kata dia berdasarkan arahan presiden, sejumlah tokoh masyarakat juga disuntik vaksin itu. Jadwal penyuntikan vaksin tersebut bersamaan dengan gubernur.

"Kemudian dilanjutkan dengan penyuntikan vaksin kepada tenaga kesehatan dan paramedis," ucapnya. Terkait jadwal penyuntikan tersebut, menurut Isdianto disesuaikan dengan kondisi.

Jadwal penyuntikan dapat berubah seandainya BPOM dan LPPOM MUI belum selesai melakukan uji klinis."Mudah-mudahan sebelum 12 Januari 2021 sudah ada hasilnya," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement