Jumat 08 Jan 2021 00:45 WIB

Mie Merapi, Mie Kuah Rempah 'Ramennya' Bandung 

Mie Merapi memiliki ciri khas yang kental dengan Indonesia.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Mie Merapi merupakan mie asli Indonesia yang disajikan dengan olahan kuah rempah yang hanya ada di Indonesia.
Foto: Istimewa
Mie Merapi merupakan mie asli Indonesia yang disajikan dengan olahan kuah rempah yang hanya ada di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung, kaya dengan inovasi kuliner. Salah satu jajanan kuliner yang wajib dicoba adalah Mie Merapi yang merupakan pelopor Mie Kuah Rempah No 1 di Bandung. 

Menurut CEO Mie Merapi, Agit Bambang S, Mie Merapi merupakan mie asli Indonesia yang disajikan dengan olahan kuah rempah yang hanya ada di Indonesia. Nama Merapi pun merupakan akronim dari Merah Putih Indonesia, hal ini dapat mencirikan bahwa Mie Merapi memiliki ciri khas yang kental dengan Indonesia.

Agit mengatakan, selain menyajikan berbagai menu mie, Mie Merapi juga memiliki beberapa variasi menu seperti menu nasi, ceker, bakso, yamin, minuman, dessert dan yang terbaru adalah menu Dimsum. 

"Keunikan dari Mie Merapi adalah terletak di Kuah Rempah pilihan, terdapat 5 pilihan kuah rempah yaitu Kuah Merapi, Kuah Kare, Kuah Kampung, dan yang paling baru adalah Kuah Merapi Creamy dan Kuah Kare Creamy," ujar Agit, Kamis (7/1).

Menurutnya, penamaan menu di Mie Merapi pun cukup unik dan beragam, yang paling best seller adalah Mie Juara Sedunia dengan isian topping yang paling lengkap dimulai dari Mie Kuah Rempah, sayur, telor, sosis, ceker khas Merapi, katsu dan bakso. 

Selain itu, kata dia, ada Mie Juara Se-Asia, Mie Juara Se-Indonesia dan Mie Juara Se-Bandung. Harganya pun cukup terjangkau, dimulai dari 5.000-30.000 udah bisa makan enak, puas dan kenyang di Mie Merapi. 

Saat ini, kata dia, sudah terdapat 11 cabang yang tersebar di kota Bandung dan Cimahi. Rencananya, pihaknya akan membuka cabang selanjutnya akan berada diluar kota Bandung yaitu Jabodetabek, dan yang terdekat adalah pembukaan cabang di Pasar Lama, Tangerang. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement