REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump menjanjikan "transisi yang tertib pada 20 Januari," kata seorang staf Gedung Putih mengumumkan, pada Kamis (7/1).
"Meski saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta membuktikannya, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari," kata Trump dalam pernyataan yang dibagikan oleh Dan Scavino, deputi kepala staf Gedung Putih, melalui akun Twitter, merespon pengesahan Electoral College.
"Saya selalu mengatakan kami akan melanjutkan perjuangan kami untuk memastikan bahwa hanya suara sah yang dihitung. Meskipun ini merupakan akhir dari masa jabatan pertama terbesar dalam sejarah kepresidenan, ini hanyalah awal dari perjuangan kami untuk Membuat Amerika Hebat Lagi!" ujar dia melanjutkan.
Pernyataan Trump muncul setelah para pendukungnya yang memprotes sertifikasi atau pengesahan Kongres atas kemenangan presiden Joe Biden bentrok dengan polisi pada hari Rabu. Para pendukung Trump akhirnya melanggar batas gedung Capitol dan menduduki lantai persidangan Senat.
Setidaknya empat orang tewas setelah pengunjuk rasa menerobos gedung, termasuk seorang wanita yang ditembak oleh polisi Capitol. Pemandangan suram itu adalah noda yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam transfer kekuasaan damai AS.
Trump dan sekutu politiknya selama berbulan-bulan menuduh terjadi kecurangan dalam pemilihan umum dan tidak lain adalah 'penipuan'. Namun, Trump tidak mengajukan bukti yang cukup dalam tuduhannya.