REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya membantah informasi yang mengatakan tidak menyediakan perawatan medis untuk Rizieq Shihab selama menjalani penahanan di rumah tahanan (Rutan). Polda Metro Jaya menegaskan selalu ada pengecekan kesehatan rutin kepada para tahanan setiap harinya.
Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya, AKBP Rahmat menjelaskan bahwa Rizieq justru menolak perawatan medis dari tim dokter kepolisian. "Pada saat malam Tahun Baru anggota kan kontrol, dia bilang tidak enak badan, terus dipanggilkan dokter. Sama dokter diperiksa terus dia bilang agak sesak napas, sama dokter diberi oksigen, dia tidak mau. Dia minta oksigen dari rumah," kata AKBP Rahmat di Jakarta, Kamis (8/10).
Rahmat menambahkan jajaran Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya selalu memberikan fasilitas terbaik tidak hanya bagi Rizieq Shihab tapi juga seluruh tahanan yang dititipkan di direktoratnya. Petugas kesehatan kepolisian pun terus melakukan pengecekan kesehatan rutin setiap hari kepada para tahanan. Selain itu juga ada tim dokter yang siaga selama 24 jam untuk para tahanan.
"Saya punya tahanan banyak, lebih dari 1.000. Putar anggota tiap hari itu, yang sakit mana, yang berobat ke rumah sakit mana, yang perlu didatangi dokter mana. Dokternya kan ada yang piket 24 jam," ujar Rahmat.
Rahmat menambahkan, hingga saat ini kondisi kesehatan Rizieq Shihab masih dalam kondisi baik. Lebih lanjut, Rahmat juga membantah soal Rizieq yang menderita sesak nafas selama di tahanan.
"Tidak pernah sesak nafas. Menurutnya sesak dan saya tanya juga 'Gimana Bib?' 'Nyaman Pak Rahmat, biasa saya harus stand-by oksigen, kalau tidak enak badan saya pasang'. Kita kan kalau orang punya kebiasaan begitu, masa saya harus larang," pungkasnya.