REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Koordinator Operasional StasiunMeteorologi Kelas II Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, Ben Molle memperkirakan puncak musim hujan diperkirakan pada akhir Januari. "Meski begitu, di bulan Februari-Maret juga masih ada hujan," kata Ben di Manado, Kamis (7/1).
Dia mengatakan untuk curah hujan diperkirakan pada kategori menengah hingga tinggi (50-200 milimeter per dasarian). Peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi tersebut ikut dipengaruhi fenomena La Nina serta anomali lainnya seperti belokan angin yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan khususnya di daerah Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud.
"Cuaca ekstrem berpeluang terjadi termasuk hingga di daerah kepulauan, kami berharap warga mewaspadainya," harapnya.
Dia berharap warga terus berhati-hati terhadap bencana hidrometeorologi yang berpeluang terjadi seperti banjir dan tanah longsor. Warga yang bermukim di daerah rawan banjir maupun longsor seperti bantaran sungai, daerah berbukit dan curam berhati-hati apabila terjadi hujan dengan intensitas deras.
"Kami terus melakukan pemutakhiran data terkait dengan peringatan dini cuaca ekstrem, ini bermanfaat bagi masyarakat dan para pemangku kepentingan," ujarnya.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi sejak Ahad (3/1) hingga Senin (4/1) mengakibatkan banjir dan longsor di Desa Laine, Kecamatan Manganitu Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pemerintah Provinsi Sulut menggunakan helikopter BNPB telah mendistribusikan bantuan untuk membantu seratusan keluarga terdampak bencana di daerah tersebut.