Jumat 08 Jan 2021 08:37 WIB

Pengamat: Trump Menyihir Rakyat Bawah untuk Mendukungnya

Trump dinilai menggiring rakyat menengah ke bawah Amerika untuk mendukungnya

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Para pengunjuk rasa Pro-Trump menyerbu halaman Front Timur Capitol AS, di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Berbagai kelompok pendukung Trump telah membobol Capitol AS dan melakukan kerusuhan saat Kongres bersiap untuk bertemu dan mengesahkan hasil pemilihan Presiden AS 2020.
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Para pengunjuk rasa Pro-Trump menyerbu halaman Front Timur Capitol AS, di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Berbagai kelompok pendukung Trump telah membobol Capitol AS dan melakukan kerusuhan saat Kongres bersiap untuk bertemu dan mengesahkan hasil pemilihan Presiden AS 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Politik Amerika Serikat (AS) sekaligus Ketua Pusat Kajian AS Universitas Indonesia Suzie Sudarman menyalahkan Donald Trump atas kerusuhan di Capitol Hill, Rabu (8/1) waktu setempat. Menurutnya, Trump menggiring rakyat menengah ke bawah Amerika untuk mendukungnya.

"Trump menyihir rakyat bawah. Orang-orang ini kalau dalam istilah marxis adalah proletar, yang dianggap akan berjuang menjatuhkan elite. Namun di sini justru elite menggunakan proletar untuk mendukung kebijakannya," ujar Suzie kepada Republika, Kamis (7/1).

Baca Juga

Suzie menilai rakyat Amerika telah tersihir oleh apa yang dia sebut "orang kaya". Dalam hal ini, Trump yang merupakan elite membuat rakyat miskin Amerika tunduk untuk mendukungnya dengan berbagai macam cara.

"Jadi sebenarnya rakyat Amerika itu korban dan yang diajak Trump secara populis itu orang-orang bawah. Trump pintar menyihir mereka dengan mengatakan bahwa orang asing memiskinkan orang Amerika, padahal yang memiskinkan Amerika adalah orang Amerika sendiri," kata dia.

 

Menurut Suzie fenomena yang terjadi di AS pada dasarnya berangkat dari niat Trump membohongi rakyatnya sendiri. Trump terus mengeklaim dirinya memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) AS. Rakyat menjadi tersulut sehingga terjadi insiden kekerasan di Gedung Kongres.

Hal ini, menurut Suzie menjadi ancaman sendiri bagi Trump. Pada akhirnya beberapa anggota Kongres dari Partai Republik yang tadinya membela Trump kini menjadi antipati bahkan kesal dengan keadaan seperti ini karena mereka sendiri terancam.

"Kalau nggak ada kekerasan ini mereka akan tetap menunda inagurasi dari presiden terpilih Joe Biden," ujar Suzie.

Suzie juga mengaitkan fenomena politik di AS dengan Indonesia. Dia meminta rakyat Indonesia untuk waspada dengan sosok-sosok politikus seperti Trump yang memanfaatkan rakyat menengah ke bawah untuk kepentingannya sendiri.

"Rakyat Indonesia harus waspada. Waspada bahwa kadang-kadang mereka bisa menjadi korban dari orang kaya yang ingin menggaet mereka sebagai pendukung tapi tujuannya kurang baik," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement