REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dinas Pariwisata Kota Palembang, Sumatera Selatan menata ulang kawasan objek wisata Pulau Kemaro seluas 30 hektare untuk menambah daya tarik agar wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung ke kota pempek itu.
"Pulau Kemaro yang berada di tengah Sungai Musi sekitar kawasan pabrik PT Pusri, dengan penataan ulang dan penambahan fasilitas hiburan bisa menjadi salah satu objek wisata unggulan," kata Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Isnaini Madani.
Untuk melakukan penataan ulang, pada tahun ini pihaknya membentuk tim percepatan penataan dan pengembangan Pulau Kemaro. Selain menggunakan dana APBD, untuk melakukan penataan dan pengembangan kawasan objek wisata tersebut pihaknya juga mengajak investor.
Jika ada investor yang tertarik menanamkan modalnya untuk membangun tempat hiburan dan fasilitas pendukung industri pariwisata akan diberikan kemudahan. "Penataan dan pengembangan Pulau Kemaro yang dimulai tahun ini diharapkan bisa selesai paling lambat 2023," katanya.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan pihaknya berupaya melakukan penataan dan meningkatkan fasilitas di sejumlah objek wisata andalan untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara sebanyak-banyaknya.
"Fasilitas objek wisata di Bumi Sriwijaya ini secara bertahap ditingkatkan agar semakin menarik dan nyaman dikunjungi wisatawan dan tempat rekreasi warga kota," ujarnya.
Kota ini memiliki cukup banyak objek wisata seperti wisata budaya, sejarah, maupun wisata alam yang tidak kalah menarik dengan yang dimiliki daerah atau negara lain.
Beberapa objek wisata andalan atau yang cukup dikenal wisatawan seperti Pulau Kemaro, sungai Musi, Benteng Kuto Besak, Jembatan Ampera serta beberapa tempat lainnya.
Untuk menambah dan meningkatkan fasilitas pendukung di objek wisata yang ada di kota ini, pihaknya berupaya melakukannya secara bertahap sesuai dengan skala prioritas.
"Melalui upaya tersebut diharapkan pada tahun 2021 bisa mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke kota pempek ini dan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata yang mengalami penurunan drastis dampak wabah Covid-19", kata dia.