REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Bank Sentral China (PBOC) menyatakan pihaknya telah memperketat cara menilai risiko pembiayaan lintas batas. Adapun langkah ini untuk mempersulit perusahaan domestik untuk mengumpulkan dana di pasar luar negeri.
Seperti dilansir dari Reuters, Jumat (8/1) Bank Sentral China menurunkan parameter pembiayaan perusahaan lintas batas di bawah penilaian makroprudensial menjadi satu dari 1,25.
Adapun keputusan ini membalikkan langkah pada Maret ketika bank sentral melonggarkan kondisi yang memungkinkan perusahaan domestik yang terkena virus corona agar melakukan pendanaan luar negeri dengan lebih mudah.
China telah melihat pemulihan yang stabil dari krisis virus korona, dengan aktivitas manufaktur mempertahankan pemulihannya ke tingkat sebelum pandemi.
Rangkaian data optimis telah menyebabkan para ekonom memperkirakan beberapa langkah pelonggaran China yang diperkenalkan pada 2021 sejak dimulainya pandemi akan mereda.