REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa masyarakat Indonesia masih cukup beruntung karena tidak perlu menjalani penutupan wilayah atau lockdown dalam penanganan Covid-19. Pemerintah memang sejak awal memilih melakukan pembatasan aktivitas masyarakat ketimbang menutup wilayah. Padahal negara-negara lain, menjalankan kebijakan lockdown demi memutus rantai penularan Covid-19.
"Kita ini kalau saya lihat Alhamdulillah masih beruntung tidak sampai lockdown. Kalau di negara lain seperti Eropa sampai 3 bulan. Bahkan London Inggris baru saja lockdown lagi. Bangkok juga lockdown, Tokyo juga statusnya darurat," kata presiden dalam acara penyerahan bantuan modal kerja (BMK) kepada pelaku usaha mikro kecil di Istana Bogor, Jumat (8/1).
Kendati tidak menjalankan penutupan wilayah, Presiden Jokowi mewanti-wanti masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan. Protokol kesehatan dianggap menjadi jurus terampuh untuk menekan laju penularan Covid-19, bahkan saat vaksinasi nanti sudah dijalankan.
Dengan kombinasi antara vaksinasi Covid-19 yang mulai berjalan pekan depan dan kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan, diharapkan kekebalan komunal atau herd immunity bisa segera terbentuk. "Kalau itu terbentuk, Insya Allah Covid-nya setop," ucap Jokowi.
Awal pekan ini, pemerintah telah menetapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai daerah Jawa-Bali yang efektif mulai 11 Januari hingga 25 Januari 2021. PPKM tidak diterapkan terhadap seluruh provinsi di Jawa dan Bali, melainkan hanya berlaku untuk kota dan kabupaten yang memenuhi kriteria.