Jumat 08 Jan 2021 15:41 WIB

Tiba Ponpes Ngruki, Pengacara: Kondisi Ustaz Ba'asyir Sehat

Ustaz Abu Bakar Ba'asyir telah tiba di Ponpes Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bayu Hermawan
Abu Bakar Baasyir  duduk di dalam sebuah van saat dia pergi setelah dibebaskan dari Penjara Gunung Sindur di Bogor, Jawa Barat,  Jumat (8/1/2021).
Foto: AP/Aditya Irawan
Abu Bakar Baasyir duduk di dalam sebuah van saat dia pergi setelah dibebaskan dari Penjara Gunung Sindur di Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Ustaz Abu Bakar Ba'asyir tiba di rumahnya di komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (8/1) sekitar pukul 13.45 WIB. Pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki itu bebas dari Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, setelah menjalani masa tahanan 15 tahun dikurangi remisi 55 bulan, terkait kasus terorisme.

Rombongan Abu Bakar Ba'asyir dikawal oleh Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) secara diam-diam dan estafet. Abu Bakar Ba'asyir yang mengenakan baju putih dan peci warna senada turun dari mobil Hyundai yang juga berwarna putih.

Baca Juga

Tim Pengacara Muslim, Ahmad Michdan, mengatakan Ustaz Ba'asyir keluar dari Lapas Gunung Sindur pukul 15.30 WIB. Sejak malam sebelum dibebaskan, Ustaz Ba'asyir didampingi oleh BNPT, Densus 88 dan aparat di lingkungan Lapas.

"Ustaz sebelum dibebaskan beliau dites kesehatannya alhamdulillah baik-baik dari tensi, detak jantung dan kondisi kesehatannya. Dan keseluruhannya kondisi ustaz dalam keadaan sehat wal afiat," ujarnya kepada wartawan setelah kedatangan Ustaz Ba'asyir di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Jumat.

Menurutnya, selama perjalanan dari Bogor sampai rumah, Ustaz Baasyir tidak menyampaikan keluhan-keluhan. Ustaz Baasyir didampingi oleh dua putranya di dalam mobil. Kedua putranya menceritakan tentang perubahan-perubahan di Solo selama Ustaz Baasyir menjalani hukuman di Lapas.

"Ustaz memang kami minta untuk dalam waktu sementara ini khusus bersama keluarga. Jadi silaturahim beliau yang terputus dengan keluarga kami minta itu menjadi prioritas. Kemudian, baru kepada para tokoh yang barangkali punya kerinduan untuk silaturahim, kami jadwalkan sedemikian rupa dengan protokol kesehatan," imbuhnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement