Melihat kondisi yang semakin tidak membuat nyaman itu, MSW pun merasa makin dekat jarak hidupnya dengan kematian. Dia membayangkan hanya tinggal menyeberang untuk menuju jembatan kematian itu.
Dia tingkatkan bacaan mengajinya selama dalam perawatan itu. Setiap ada kesempatan, mengaji pun telah menjadi ritual wajibnya di rumah sakit.
Kondisi fisik MSW belum juga membaik. Batuk berat sepanjang malam masih dideritanya. Napas pun terasa sesak dan bagaikan keluar satu-satu dari hidung diiringi tarikan berat terengah-engah.
"Oh seperti inilah rasanya orang akan mati," kata MSW dalam batinnya sambil meneteskan air mata.