REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Pangandaran mencatat sepanjang 2020 terjadi ratusan kejadian bencana alam. Berdasarkan data yang didapat Republika.co.id, bencana angin topan adalah yang paling mendominasi dengan 111 kejadian, setelah itu disusul kebakaran 30 kejadian, tanah longsor 25 kejadian, banjir sembilan kejadian, dan gempa bumi lima kejadian.
Sementara itu, dari jumlah korban, tercatat 854 kepala keluarga (KK) atau 5.578 jiwa terdampak, tujuh orang mengalami luka, dan empat orang meninggal dunia. Diperkirakan, total kerugian akibat kejadian bencana itu mencapai Rp 1,8 miliar.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran, Suheryana mengatakan, mengatakan, meski terjadi banyak kejadian, bencana yang terjadi masih bisa ditanani oleh petugas. “Alhamdulilah tak ada kejadian bencana yang luar biasa. Bencana yang terjadi masih dalam taraf yang bisa kita tangani,” kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (8/1).
Menurut dia, jenis bencana yang menjadi perhatian selama 2020 adalah banjir. Ia mengatakan banjir selalu terjadi di lokasi yang memang langganan terdampak bencana itu.
“Terutama di lokasi-lokasi yang sudah sering banjir, seperti di pinggir sungai,” kata dia.