Jumat 08 Jan 2021 18:05 WIB

Lelang Harley-Brompton Eks Bos Garuda Tunggu Proses Hukum

Kemenkeu tak lekas melelang barang-barang itu mengingat proses hukum masih berjalan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Fuji Pratiwi
Motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang diselundupkan dalam pesawat Garuda Indonesia ditunjukkan dalam konferensi pers di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis pada Desember lalu. Kemenkeu belum melelang barang-barang tersebut karena proses hukumnya masih berjalan.
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang diselundupkan dalam pesawat Garuda Indonesia ditunjukkan dalam konferensi pers di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis pada Desember lalu. Kemenkeu belum melelang barang-barang tersebut karena proses hukumnya masih berjalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan, proses lelang sepeda Brompton dan motor Harley Davidson eks petinggi PT Garuda Indonesia hasil selundupan melalui pesawat baru Garuda Indonesia Airbus A330-900 Neo belum dilaksanakan. Lelang masih menunggu proses hukum yang sedang berjalan.

Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Joko Prihanto menjelaskan, Kemenkeu masih menantikan satu proses hukum yang harus dijalankan. Ia tidak menjelaskan secara detail proses yang dimaksud dan kapan waktu penyelesaiannya.

Baca Juga

Oleh karena itu, Joko menegaskan, Kemenkeu tidak dapat terburu-buru untuk segera melelang barang-barang tersebut mengingat proses hukum masih berjalan. "Biarlah proses hukum berjalan," kata Joko dalam konferensi pers secara virtual pada Jumat (8/1).

Pada akhir 2019, kabar penyelundupan sepeda Brompton dan motor Harley Davidson menghebohkan publik. Mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Ari Askhara ditetapkan menjadi tersangka.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjatuhkan denda Rp 100 juta kepada PT Garuda Indonesia Tbk. Denda diberikan terkait penyelundupan barang yang diangkut menggunakan pesawat baru Garuda Indonesia dari Prancis pada November 2019.

Namun, Joko memastikan, DJKN Kemenkeu akan segera melayani dan melakukan proses lelang sepeda dan motor mewah tersebut apabila memang sudah saatnya. "Kapanpun, kalau sudah saatnya lelang dan diajukan lelang pasti kami jajaran lelang DJKN khususnya KPKNL dengan segera melayani dan memprosesnya," kata Joko.

Pada Desember 2019, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatarwata sempat  menyampaikan, Kemenkeu dapat melelang barang sitaan apabila sudah ada keputusan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang menjadi penanggung jawab dalam proses penyitaan.

Lelang juga dapat dilakukan apabila onderdil motor Harley dan sepeda Brompton dinyatakan sah secara hukum bisa diperjualbelikan di Indonesia. "Itu sitaan Bea Cukai. Akan ada ketetapan dari Bea Cukai ini seperti apa. Jika disita, dirampas, berarti ditetapkan menjadi milik negara," kata Isa saat itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement