REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengatakan, pembebasan Abu Bakar Ba'asyir 'menyayat hati'. Dia mengatakan, pemerintah Australia telah lama menyerukan hukuman yang lebih keras terhadap mereka di balik pengeboman yang didalangi Ba'asyir.
Morrison juga menyuarakan keprihatinan kepada Indonesia bahwa individu harus dicegah untuk menghasut perilaku tersebut. "Keputusan tentang hukuman, seperti yang kami tahu, adalah masalah sistem peradilan Indonesia dan kami harus menghormati keputusan yang diambil," kata Morrison kepada wartawan, Jumat (8/1) waktu setempat.
PM Morrison mengatakan, meskipun pembebasan Ba'asyir sejalan dengan sistem peradilan Indonesia, namun hal itu tidak mudah bagi warga Australia untuk menerimanya. Pada akhirnya, mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan warga Australia kini akan bebas.
"Terkadang ini bukan dunia yang adil. Dan itu salah satu hal tersulit untuk dihadapi," ujar PM Morrison.