REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik berupa guguran lava pijar satu pekan terakhir. Menanggapi kondisi itu, Dompet Dhuafa turut menerjunkan relawan-relawan membantu evakuasi penduduk.
Terlebih, sampai saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi dalam siaga atau level III. Radius bahaya berada lima kilometer dari puncak Gunung Merapi, sehingga warga yang berada dalam zona bahaya tetap harus dievakuasi.
"Tim respon bencana Dompet Dhuafa melakukan respon darurat di wilayah Magelang dengan membantu evakuasi Dusun Babadan," kata Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta, Bambang Edi Prasetyo, Jumat (8/1).
Kemudian, DMC Dompet Dhuafa turut mengirimkan bantuan ke TEA Mertoyudan berupa bahan makanan dan hygiene kit. Selain itu, sejak November 2020 tim respon Dompet Dhuafa masih terus bersiaga di Kecamatan Ngemplak, Sleman.
"Dompet Dhuafa juga mendirikan pos pantau di Magelang, Klaten dan Boyolali," ujar Bambang.
Satu pekan terakhir, guguran lava pijar teramati 19 kali dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah hulu Kali Krasak. Posisi kubah lava baru di sisi barat daya, tapi masih butuh pengamatan untuk mengetahui volumenya.