REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo), meminta pemerintah mulai mempersiapkan kedelai lokal. Produksi dalam negeri perlu mulai ditingkatkan karena jauh lebih berkualitas ketimbang produk impor.
"Kami berharap agar dalam stabilisasi harga tiga bulan ke depan, ada kedelai lokal supaya jumlahnya makin naik tiap tahun," kata Ketua Gakoptindo, Aip Syarifuddin di Jakarta, kemarin.
Aip mengatakan, Presiden Joko Widodo secara khusus juga telah meminta kepada Gakoptindo agar mau menggunakan produk kedelai lokal. Seluruh pengrajin tahu dan tempe di bawah Gakoptindo menilai bahwa produk lokal jauh lebih baik.
"Bisa ditanya ke seluruh pengrajin, kedelai lebih bagus dari gizinya, protein, kandungan isoflavon, dan lain-lain," kata Aip menambahkan.
Jika nantinya kedelai lokal mulai bisa mendominasi bahan baku tempe dan tahu di Indonesia, para konsumen akan lebih sehat. Di satu sisi, memberikan dampak kesejahteraan bagi banyak pihak, termasuk para petani.
Pemerintah mulai melakukan upaya stabilisasi harga kedelai yang dipatok sebesar Rp 8.500 per kilogram. Program tersebut akan dilakukan hingga 100 hari ke depan dengan total pasokan yang disiapkan sebanyak 317 ribu ton.