Jumat 08 Jan 2021 22:44 WIB

Kebesaran Kiai Asal Cilacap dalam Kitab Niat Ingsung Ngaji

Kiai Badawi menulis kitab Niat Ingsun Ngaji yang menunjukkan kepakarannya

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Kiai Badawi menulis kitab Niat Ingsun Ngaji yang menunjukkan kepakarannya. Ilustrasi kitab
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kiai Badawi menulis kitab Niat Ingsun Ngaji yang menunjukkan kepakarannya. Ilustrasi kitab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keistimewaan dalam diri KH Badawi Hanafi memang sudah tidak perlu diragukan lagi.

Pendiri Pondok Pesantren Al-Ihya Ulumudin di Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap ini melakukan beberapa amaliyah luarbiasa yang patut diteladani, sehingga ia dikenal sebagai ulama kharismatik di Cilacap pada masanya. Ulama yang sederhana ini misalnya selalu istiqamah dalam melaksanakan sholat berjamaah, melewatkan malam-malamnya dengan bermujahadah, qiyamul lail, dan membaca kitab.   

Baca Juga

Tidak hanya murid-murid beliau yang sampai sekarang masih merasakan hikmah dan keluasan ilmunya, guru beliau Syekh Khazin Bendo juga pernah memuji keilmuan yang dimiliki Kiai Badami.

Keluasan dan kemuliaan sosok Kiai Badawi tidak akan ada habisnya dan setiap langkah kehidupannya bisa menjadi pelajaran berharga bagi generasi selanjutnya. Meneladani ketinggian dari karakteristik beliau ibarat mendaki sebuah puncak yang tinggi.

Di mata santrinya, Mbah Badawi dikenal sebagai orang yang menjalani kehidupan sesuai agama, dermawan, dan tidak membeda-bedakan antara satu orang dengan orang lain. Selain itu, Kiai Badawi juga pendiam, kecuali untuk hal yang bermanfaat, tawadhu, dan rajin bekerja.

Kebesaran Kiai Badawi teraplikasikan lewat karyanya, yaitu kitab Niat Ingsung Ngaji. Kitab ini mengajarkan tentang keimanan dan ketauhidan dengan menggunakan bahasa Jawa Kromo Madya dan Kromo Inggil. Penggunaan bahwa Jawa dalam kitab ini dimaksudkan agar santirnya bisa memahaminya dengan mudah.

Kitab dengan 24 paragraf ini menjelaskan tentang dasar-dasar keimanan. Kitab Niat Ingsun Ngaji dikarang Kiai Badawi dengan bahasa yang sederhana, tapi pesan yang di sampaikan di dalamnya berbobot.

Nilai-nilai keimanan yang terkandung dalam kitab Niat Ingsun Ngaji di antaranya, kewajiban menghambakan diri kepada Allah mengimani hari akhir dengan adanya surga, dan mengimani hari akhir dengan adanya neraka.

Cucu KH Badawi Hanafi, KH Lubbul Umam menjelaskan, kitab tentang tauhid itu juga membahas tentang akidah 50. Dalam kitab ini, Kiai Badawi juga menekankan kewajiban untuk beriman kepada Allah dan Rasulullah. Nilai-nilai tersebut tidak hanya untuk dipelajari tapi juga penting untuk diamalkan.  

“Kitab ini masih dihafalkan para santri Al-Ihya Ulumuddin. Setiap malam Selasa itu dibaca bareng-bareng untuk dihafalkan,” ujar Kiai Lubbul. 

Dia mengatakan, judul kitab ini dalam bahasa Indonesianya berarti “Niat Saya Mengaji”. Menurut dia, judul itu menggambarkan bahwa setiap orang yang ingin belajar itu harus memiliki niat yang lurus.

“Itu menggambarkan bahwa setiap orang itu harus diniati untuk belajar, saling memberikan informasi termasuk tentang ilmu ketauhidan,” katanya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement