REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Striker Real Madrid, Karim Benzema akan diadili atas dugaan kasus pemerasan mantan rekan satu timnya, Mathieu Valbuena pada 2015. Dilansir dari laman CNN International, pengadilan Versailles mengkonfirmasi hal itu.
Kasus bermula dari adanya kepemilikan rekaman seks Valbuena. Benzema dituduh menekan Valbuena yang sama-sama satu tim di tim nasional Perancis untuk membayar pemeras agar video tersebut tidak dipublikasikan.
Menurut jaksa, Benzema harus menjawab tuduhan keterlibatan atas percobaan pemerasan tersebut. Selain Benzema, ada empat orang lainnya yang terlibat dalam kasus serupa.
Ketika penyelidikan dimulai, Benzema sudah yang sudah diskors oleh tim nasional Prancis membantah tuduhan itu. Dia bisa saja menghadapi hukuman lima tahun penjara jika terbukti bersalah.
Ketika ditanya soal Benzema, Valbuena mengaku kecewa dengan mantan rekan satu timnya itu. Menurutnya, Benzema tidak memperlihatkan rasa hormat padanya.
Benzema telah memberikan 27 gol dari 81 penampilannya bersama timnas Prancis. Namun setelah kasus tersebut Benzema tak lagi dipanggil timnas. Sementara itu pengacara Benzema, Sylvain Cormier menyebut tidak terkejut dengan tuduhan tersebut.
"Saya kecewa untuk seseorang yang dipaksa memutarbalikkan elemen yang dikumpulkan dalam penyelidikan untuk membenarkan klien saya ke pengadilan. Kami akan menjelaskan sendiri di depan hakim untuk membuka kasus ini," kata Cormier, Jumat (8/1).
Cormier meyakinkan publik bahwa Benzema tidak terlibat dalam pemerasan ini. Dia menyebut kasus itu dibesar-besarkan dengan cara yang salah. Beruntung, Real Madrid mendukung Benzema dan tetap menggunakan jasanya.