Sabtu 09 Jan 2021 06:38 WIB

Pelatihan Balai Rehabilitasi, Mensos Dorong PPKS Buka Usaha

PPKS tidak akan bisa keluar dari kemiskinan jika mereka hanya mendapat bantuan saja.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Gita Amanda
Menteri Sosial Tri Rismaharini, kunjungi Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur, Kota Bekasi, Jumat (8/1).
Foto: dok. Istimewa
Menteri Sosial Tri Rismaharini, kunjungi Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur, Kota Bekasi, Jumat (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini mengatakan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) ini merupakan tunawisma dan tidak punya pekerjaan. Sehingga ia akan berikan pelatihan keterampilan berwirausaha seperti budidaya ikan lele, keterampilan membuat pupuk kompos, budidaya tanaman hidroponik dan keterampilan lainnya di Balai Karya Pangudi Luhur, Bekasi.  

"Pelatihan kewirausahaan di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi akan jadi bekal mereka nantinya. Saya akan mendorong mereka untuk bisa mengakses pekerjaan atau membuka usaha dari hasil pelatihan agar mereka mampu memberikan nilai ekonomi pada kehidupannya sendiri," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (8/1).

Kemudian, ia melanjutkan para PPKS juga terkendala terkait identitas kependudukan. Sehingga ia akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memberikan akses agar mereka dapat identitas kependudukan. 

"Kami sulit proses bantuan karena sebagian besar identitas kependudukan PPKS ini tidak jelas. Rabu depan (13/1) kami akan bekerja sama dengan Kemendagri. Hal ini agar memudahkan Kemensos untuk memberikan bantuan sosial kepada mereka,” kata dia. 

Risma menambahkan PPKS tidak akan bisa keluar dari kemiskinan jika mereka hanya mendapat bantuan saja. Oleh karena itu, ia mendorong mereka untuk bisa mengakses pekerjaan atau membuka usaha dari hasil pelatihan yang diberikan di Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi agar pendapatan mereka bertambah.

“Jika seorang PPKS memiliki istri, Kemensos akan hidupkan ‘mesin’ lainnya agar istri PPKS ini bisa membuka usaha dan membantu menambah pendapatan keluarga," kata dia. 

Risma pun mencontohkan hari ini ia mengantar langsung lima orang PPKS untuk memulai kerja di Grand Kamala Lagoon, Bekasi. Risma membuka akses pekerjaan kepada PPKS yang beberapa hari lalu ia temui di wilayah DKI Jakarta. Mereka akan di asesmen oleh pihak Grand Kamala Lagoon, perusahaan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PTPembangunan Perumahan (PP) Tbk. Lima orang ini akan di tempatkan sesuai dengan latar belakang pendidikan terakhir. 

“Hari ini kami mengantar lima orang PPKS yang siap bekerja dan mengajukan diri ikut bekerja. Kami beri akses pekerjaan kepada lima pemulung yang kami temukan di berbagai lokasi kemarin. Kami sudah hubungkan dengan pihak Grand Kamala Lagoon dan Insya Allah mereka akan bekerja mulai hari ini,” kata dia.

Lima orang PPKS ini yaitu M. Faisal yang ditemukan di Pasar Baru pada 4 Januari 2021, Roni Adnan yang merupakan rujukan dari Dinas Sosial Kabupaten Subang pada 5 Januari 2021, Muhamad Rohim yang ditemukan di Jalan Salemba Jakarta Pusat pada 6 Januari 2021, Firman Utina dan Irman Yuda yang ditemukan di Stasiun Manggarai pada 6 Januari 2021.

"Saya manusia apa kalau saya diam saja melihat masyarakat terlantar. Tidak usah melihat saya sebagai Mensos tapi sebagai manusia yang punya tanggung jawab kepada Tuhan,” kata dia.

Tidak hanya itu, Risma menjelaskan di Balai Karya Pangudi Luhur, Bekasi mereka juga akan membuka rumah makan di sekitar balai dan pekerjanya adalah PPKS yang telah diberi keterampilan. Balai dalam hal ini tidak hanya memberikan layanan rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial tetapi harus dapat memastikan PPKS bisa mandiri, merubah cara berfikir, merubah perilaku dan diberi pelatihan sebagai bekal nantinya.

“Konsepnya adalah untuk mengurangi pengeluaran PPKS, caranya dengan memberi bantuan sosial. Namun, harus ada tambahan pendapatan agar mereka keluar dari kemiskinan,” kata Risma.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement