Sabtu 09 Jan 2021 18:42 WIB

Kabel dan Serpihan Diduga Pesawat Ditemukan di Pulau Laki

Warga menyisir keberadaan pesawat yang hilang kontak bersama petugas.

Pesawat Sriwijaya Ai/Ilustrasi. Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta Pontianak hilang kontak, Sabtu (9/1).
Foto: REPUBLIKA
Pesawat Sriwijaya Ai/Ilustrasi. Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta Pontianak hilang kontak, Sabtu (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas dan warga menemukan kabel dan serpihan diduga milik pesawat di perairan Pulau Laki Kepulauan Seribu pada Sabtu sore. Diduga kabel dan serpihan tersebut adalah bagian dari pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak.

"Warga menemukan bagian kabel, saat ini sudah dievakuasi," kata Wakil Ketua Dewan Kabupaten Seribu Jefri saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (9/1).

Baca Juga

Jefri mengatakan petugas gabungan dibantu sejumlah warga menyisir keberadaan pesawat yang hilang kontak di sekitar Pulau Laki.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan membenarkan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

“Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan ‘call sign’ SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.

Novie mengatakan saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). “Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain,” katanya.

Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

BACA JUGA: Kontak Terakhir Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak Pada Pukul 14.40 WIB

BACA JUGA: Kontak Terakhir Sriwijaya Air Tujuan Jakarta-Pontianak Pukul 14.40 WIB

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement